Peristiwa Daerah

BKIPM Sebut Adanya Penolakan Ekspor Hasil Laut Efek dari Perdagangan Global

Kamis, 02 Juli 2020 - 15:00 | 27.74k
Kunjungan Kepala BKIPM di Kantor SKIPM Kelas II Cirebon. (Foto: Devteo MP/TIMES Indonesia)
Kunjungan Kepala BKIPM di Kantor SKIPM Kelas II Cirebon. (Foto: Devteo MP/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, CIREBON – Menjadi salah satu tempat yang memilik banyak unit pengolahan perikanan untuk kepentingan ekspor. Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) menyebutkan meningkatkan mutu kondisi ikan sangat diperlukan supaya tidak adanya penolakan dari negara-negara yang selama ini menjadi penerima ekspor.

Kepala BKIPM, Rina menuturkan adanya penolakan dari negara yang selama ini menjadi target ekspor kerap kali menduga hasil produksi ikan yang dikeluarkan oleh BKIPM mengandung CO2 kemudian diduga mengandung karinium berlebih serta kandungan air keras di atas ambang batas.

"Kalau ada penolakan dari negara tujuan karena banyak menduga ikan mengandung bahan bahaya, tapi kita patahkan soal penolakan itu karena kita selalu jaga kualitas ikan," paparnya kepada media saat melakukan kunjungan di kantor Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Kelas II Cirebon, Kamis (2/7/2020).

Meskipun demikian, sampai sejauh ini BKIPM sudah mampu meraih produk hasil laut yang disertai dengan seritifikasi. Pasalnya sebanyak 158 negara terdiri dari lebih dari dua benua menjadi negara yang rutin menerima ekspor hasil laut yang di produksi oleh BKIPM seperti Amerika, China, Jepang, Arab Saudi dan negara lainnya.

"Adanya penolakan itu sebagai tanda sekarang pedagangan global dijalankan, tapi dari setiap adanya penolakan kita lakukan penelusuran dan kemudian meminta supaya pihak yang menolak melakukan penelitian bersama-sama agar mengetahui kondisi sebenarnya dari hasil produk yang kita keluarkan," bebernya.

Ketika ditanya soal grafik ekspor selama pandemi covid-19, dirinya mengatakan bila hal tersebut tidak berpengaruh terhadap aktifitas ekspor hasil laut. Hal itu ditandai dengan meningkatnya aktivitas ekspor BKIPM sebesar 11 persen selama masa pandemi Covid-19.

"Kalo penjualan selama Covid-19 malahan kita meningkat kegiatan ekspor kita sebesar 11 persen," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Cirebon

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES