Kopi TIMES

Sinergi, Transformasi, dan Inovasi Perekonomian 

Rabu, 01 Juli 2020 - 23:00 | 61.73k
Rio Era Deka, S.Pd., M.M, Mahasiswa Pascasarjana Universitas Islam Malang.
Rio Era Deka, S.Pd., M.M, Mahasiswa Pascasarjana Universitas Islam Malang.

TIMESINDONESIA, MALANG – Pandemi Covid-19 sudah merosotnya perekonomian dunia. Banyak negara mengambil kebijakan lockdown atau mengunci wilayah negaranya. Kebijakan lockdown akan bisa berlangsung berbulan-bulan dan sangat membatasi miliaran manusia untuk bergerak melakukan kegiatan perekonomian.

Namun Bank Indonesia memproyeksi bahwa pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 ini akan dibawah awal tahun sebesar 5-5,5%. Hal utama yang menyebabkan ini terjadi adalah terbatasnya kegiatan produksi dan aktivitas ekonomi pada negara yang terdampak Covid – 19, terbatasnya pasokan barang dari negara lain untuk keperluan produksi, dan aktivitas lockdown untuk penyebaran Covid-19. Pada komponen ekspor terjadi penurunan perdagangan, dan harga-harga komoditas terbilang rendah. Kegiatan ekspor juga mulai terganggu global supply chain yang mempengaruhi tidak tersediannya bahan antara negara lain.

Indonesia saat ini tengah mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini masih mungkin bisa lebih buruk atau lebih baik. Kondisi ini tergantung dengan kebijakan pemerintah yang harus mampu mengambil langkah tegas untuk membereskan pandemi Covid – 19 dan menghadang tekanan permintaan domestik maupun global. Jika Indonesia mampu lebih cepat membereskannya maka segera masuk masa pemulihan perekonomian meskipun dalam kondisi resesi global.

Beberapa hal yang dapat dilakukan Pemerintah dalam menghadang tekanan global. Pemerintah dapat menjaga kelacaran pasokan barang maupun kebutuhan pokok, memperluas kebijakan kelonggaran pajak, merealisasikan kredit sesuai anjuran OJK, dan memperluas anggaran defisit meski melebihi batas dikarenakan dalam keadaan darurat.

Kita mesti optimis bahwa perekonomian Indonesia akan kembali stabil. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan bahwa perekonomian Indonesia kembali meningkat pada 2021 dan menguat dalam jangka menengah. Prospek ini akan diperkuat dengan sinergi, tranformasi, dan inovasi. Ketiga hal ini menjadi unsur menjaga ketahanan dan mendorong pertumbuhan perekonomian indonesia.

Sinergi kebijakan seluruh lembaga, pemerintah pusat maupun daerah, dan otoritas terkait sebagai modal penting untuk menjaga ketahanan ekonomi terhadap ancaman covid-19. Percepatan perubahan transformasi ekonomi akan di topang oleh sinergi dari berbagai sumber. Sumber sumber tersebut berasal dari penguatan sektor-sektor manufaktur, pariwisata dan perkembangan ekonomi fundamental.

Transformasi ekonomi berkembang dengan cepat dapat tercapai apabila adanya sinergi yang baik. Menurut Gupta (1977) transformasi ekonomi berupa peningkatan pendapatan masyarakat golongan rendah sehingga meningkatkan permintaan terhadap barang maupun jasa. Transformasi ekonomi sebagai upaya untuk terus mengembangkan ke sektor digital.

Inovasi diperlukan guna untuk mendukung perkembangan ekonomi pada sektor digital. Di sektor digital akan terus megembangkan inovasi ekonomi keuangan digital, dimana pembayaran sudah melalui financial technology (fintech). Hai ini akan mencegah penyebaran covid 19 tanpa menggangu stabilisasi pembayaran.

***

*) Oleh: Rio Era Deka, S.Pd., M.M, Mahasiswa Pascasarjana Universitas Islam Malang.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES