Ekonomi

Mentan RI Syahrul dan Menko Luhut Garap Lumbung Pangan di Humbang Hasundutan

Rabu, 01 Juli 2020 - 16:48 | 21.14k
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menemui Mentah RI Syahrul Yasin Kompi di Kantor Kementan RI, Jakarta. (FOTO: Kementan RI for TIMES Indonesia).
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menemui Mentah RI Syahrul Yasin Kompi di Kantor Kementan RI, Jakarta. (FOTO: Kementan RI for TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Pertanian RI (Mentan RI) Syahrul Yasin Limpo bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menggelar pertemuan dalam rangka menindaklanjuti Lumbung Pangan melalui Super Prioritas Program Pertanian (SP3) di lahan khusus berkualifikasi tinggi dengan komoditas tertentu.

“Sesuai petunjuk Bapak Presiden dan kepada Pak Menko, saya sebagai menteri teknis di bidang pertanian membuat langkah, atas koordinasi di bawah Pak Menko, ini menjadi SP3. Super Prioritas Program Pertanian dan itu ditujukan pada lahan lahan khusus yang berkualifikasi tinggi untuk sebuah komoditas, dan yang berkualitas tinggi," ujar Menteri Syahrul usai ditemui Menko Luhut di kantornya, Jakarya, Rabu (1/7/2020).

Pada pertemuan tersebut, Kabupaten Humbang Hasundutan dipilih sebagai percontohan karena berpotensial untuk dikembangkannya beberapa komoditas terpilih dengan menggunakan sumber daya dan sistem pertanian yang terbarukan.

“Bawang (putih) itu harganya mahal, kentang itu harganya mahal, bawang merah itu harganya mahal, lahan kualitasnya bagus, dan kualitas komoditasnya bagus, oleh karena itu intervensi yang dilakukan di sana adalah dengan hi-tech," jelas Mentan.

Sementara Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, pihaknya mendukung pada program SP3 yang digagas Mentan RI Syahrul sebagai plot awal model bagi percontohan pertanian untuk daerah lain.

“Saya hanya mengusulkan supaya ada tanah-tanah yang di ketinggian, yang subur bisa dibuat satu pertanian yang mekanis. Itu bisa jadi model nanti di tempat-tempat lain. Dan ternyata tanah itu ada di kabupaten Humbang Hasundutan. Tanah yang subur dan pak menteri baru dari sana," ungkap Menko Luhut.

Dari lahan khusus tersebut, diharapkan pengembangan komoditas lain dapat berhasil dibudidayakan tidak hanya terbatas pada tiga komoditas, yakni bawang putih, bawang merah dan kentang. Menko Luhut menaruh harapan pengembangan komoditas pertanian itu pada Badan Litbang Kementerian Pertanian.

“Hasil Litbang Pak Menteri (Mentan RI Syahrul Limpo) itu jago-jago. Nah pikiran kita tadi, bisa direkayasa sama ahli-ahli kita, bikin durian yang bagus, jeruk yang besarnya seragam dan manis dan itu tentu ditopang oleh riset dan teknologi untuk menghasilkanya,” tandas Menko Luhut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES