IKATS Unmer Malang Berbagi Ilmu Tentang Penerapan K3 dan Manajemen 5R Dalam Industri Manufaktur

TIMESINDONESIA, MALANG – Ikatan Alumni Teknik Sipil Unmer Malang (IKATS) berbagi ilmu tentang Identifikasi Risiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan Manajemen 5R dalam industri manufaktur dalam kuliah tamu online, Selasa (30/06).

Ketua Program Teknik Sipil Unmer Malang, Ir. Turijan. MT. menjelaskan penerapan K3 dan manajemen 5R sangat penting dipelajari oleh mahasiswa Teknik Sipil untuk meminimalisir resiko kecelakaan kerja serta meningkatkan produktivitas karyawan.

Narasumber pertama adalah Project Manajer PT. Aneka Sumberbumi Jaya (ASJ), yang merupakan alumni angkatan 1987, Ir. Henny Poendiarso. Dalam paparannya Henny menjelaskan faktor kecelakaan kerja disebabkan oleh manusia dan lingkungan. Untuk itulah program K3 bertujuan untuk menjamin keselamatan kerja karyawan baik secara fisik, sosial maupun psikologis yang nantinya sangat berpengaruh kepada output perusahaan.

”Sedangkan manajemen 5R mengadaptasi dari prinsip budaya Jepang yaitu Ringkas (Seiri), Rapi (Seiton), (Rajin) Shitsuke, Rawat (Seiketsu) dan Resik (Seiso).  Dengan menerapkan manajemen 5R maka kita akan mampu meningkatkan efisiensi dan kualitas tempat kerja,” lanjut Henny.

Sementara itu nara sumber lainnya Ir. Gesit Rahasetia yang jugaalumni Teknik Sipil tahun 1986  menjelaskan tentang Identifikasi Resiko Bahaya K3. “Identifikasi resiko sangat penting untuk mengetahui resiko yang akan timbul saat mengerjakan suatu proyek. Langkah untuk mengidentifikasi resiko dapat dilakukan dengan cara menyusun tabel identifikasi bahaya dan pengendalian resiko serta Job Safety Analysis (JSA). Sedangkan pihak yang bertugas menyusun identifikasi resiko terdiri dari ahli utama, ahli madya dan ahli muda K3 Konstruksi,” jelas Konsultan Auditor & K3 Ahli Madya itu. 

Pada kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Teknik, Prof. Agus Suprapto, MSc., Ph.D menjelaskan bahwa kegiatan mempertemukan mahasiswa Unmer Malang dengan para seniornya yang telah berpengalaman terjun dalam industri engineering ini, rutin dilakukan untuk mengetahui praktik lapangan dari ilmu yang sudah dipelajari oleh mahasiswa FT selama perkuliahan. “Selain itu agar terjalin komunikasi dan terbangun link antara mahasiswa dengan para seniornya,” ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement