Peristiwa Daerah

Hadirkan Generasi Unggul, Kepala BKKBN Ingin Wujudkan Impian Bung Karno

Selasa, 30 Juni 2020 - 17:32 | 20.66k
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo. (FOTO: Dok Pribadi)
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo. (FOTO: Dok Pribadi)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kepala BKKBN) Hasto Wardoyo menyatakan pihaknya berupaya keras dalam menciptakan generasi unggul Indonesia. Sebab menciptakan generasi unggul merupakan amanah yang menjadi pemikiran Proklamator RI Bung Karno yang ingin para pemuda Indonesia andal dan mampu bersaing di dunia. 

Hasto menyampaikan hal itu dalam Webinar Nasional IV Bulan Bung Karno 2020 dengan tema 'Politik Kesehatan Berdikari' yang diselenggarakan Badan Pendidikan dan Pelatihan Pusat PDI Perjuangan, Selasa (30/6/2020). 

Mantan Bupati Kulon Progo itu menyebut, pernyataan Bung Karno tentang revolusi patut dipandang sebagai titik sebuah bangsa untuk terus memperbaiki diri. 

"Bung Karno mengatakan revolusi itu belum berhenti dan saya punya pengalaman waktu di Kulon Progo itu melakukan inovasi-inovasi. Ternyata inovasi itu hanya bagian kecil dari revolusi. Karena revolusi itu harus mengubah mindset dan mengubah tatanan. Maka kalau kita melakukan sebuah revolusi maka harus ada mindset yang diubah. Itulah yang saya selalu pegang teguh, kita mengabdi kepada bangsa ini dilandasi dengan ideologi," kata Hasto.

Untuk menciptakan generasi unggul, Hasto mengaku mengingat pada pesan Bung Karno terkait pemuda. Namun, BKKBN mencarikan metode pendekatan yang relevan dengan saat ini. Hasto sendiri mengaku sudah melakukan riset kepada generasi milenial selama 10 bulan ini. 

"Bung Karno mengatakan, kalau diberikan 10 pemuda maka bisa mengguncangkan dunia. Sehingga kami BKKBN juga merasa harus ada perubahan, anak anak milenial sekarang harus kita tanya," kata Hasto. 

Sejumlah program lama kemudian diganti. Seperti mengubah Keluarga Berencana menjadi Keluarga Berkualitas. Hasto menginginkan setiap pasangan merencanakan kelahiran dengan menyiapkan aspek-aspek yang berkualitas untuk anak. 

Selain itu, pihaknya juga banyak memodifikasi kandungan suntik dan pil KB agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. BKKBN juga memastikan terus mengedukasi rakyat kecil dan pedesaan alias wong cilik, agar memahami konsep Keluarga Berkualitas. Distribusi alat kontrasepsi juga diberikan kepada kaum menengah ke bawah. 

Dia lalu memaparkan, salah satu langkah BKKBN untuk mencegah Baby Boom. Pertama, adalah dengan membagikan alat kontrasepsi gratis kepada warga selama masa pandemi ini.

"Membangun rantai pasok distribusi gratis alat kontrasepsi dengan melibatkan Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB). Kami cek betul sampai ke pelosok-pelosok, kami cek dan saya jamin cukup saat ini," ujar Hasto. 

Selain itu, Hasto membeberkan, pihaknya juga memasok sebanyak 32.000 alat pelindung diri (APD) untuk para bidang desa selama masa pandemi Covid-19, terhitung sejak Maret 2020.

"Karena itu program kami mencegah baby boom, kami mulai bulan Maret sudah bergegas dengan IDI dengan memberikan layanan proaktif membagi APD bagi 32.000 bidan di desa," papar Hasto.

Langkah lainnya, BKKBN juga telah membuat program layanan serentak sejuta aseptor (peserta Keluarga Berencana) dalam sehari. Hal itu sudah dilakukan saat peringatan hari keluarga nasional tanggal 29 Juni lalu.

"Biasanya seremonial, kami gerakkan semua karyawan dan kader (Keluarga Berencana). Jumlahnya ada 1,2 juta kader untuk hadir di tengah keluarga saja untuk memberikan pelayanan," sebut dia.

Langkah terakhir BKKBN, kata Hasto, adalah dengan membuat massive family planning information atau layanan informasi yang masif untuk keluarga berencana. 

"Sehingga kami sukses dari pelayanan dan aman dari Covid-19, itu kami pegang teguh. Mudah-mudahan itu menjadi bisa untuk kepentingan branding power equity (kekuatan merek) Indonesia berdasarkan kemandirian dan gotong royong," tandas Hasto, Kepala BKKBN. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES