Ekonomi

Tekan Angka Pengangguran Saat Covid-19, Begini Upaya Kemnaker RI

Selasa, 30 Juni 2020 - 16:17 | 40.30k
Plt Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja (Binapenta) dan Perluasan Kesempatan Kerja (PKK) Kementerian Ketenagakerjaan RI, Drs. Aris Wahyudi, M.Si (Foto: tangkapan layar)
Plt Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja (Binapenta) dan Perluasan Kesempatan Kerja (PKK) Kementerian Ketenagakerjaan RI, Drs. Aris Wahyudi, M.Si (Foto: tangkapan layar)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Pandemi Covid-19 membuat sektor ekonomi mengalami perubahan. Banyak pekerja yang dirumahkan, putus hubungan kerja hingga pengangguran, sehingga perlu adanya dorongan untuk mencari peluang bisnis yang tepat yang bisa dijalankan saat pandemi Covid-19.

Menyikapi hal tersebut, Petra Career Center (PCC) UK Petra menggelar Summer Webinar Week 2 dengan tema "the Industrial New Normal in Indonesia After Pandemic' dengan mengundang pemateri yang berkompeten di bidangnya seperti perwakilan dari Kementerian Ketenagakerjaan RI.

Plt Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja (Binapenta) dan Perluasan Kesempatan Kerja (PKK) Kementerian Ketenagakerjaan RI, Drs. Aris Wahyudi, M.Si memaparkan peluang bisnis yang tepat di tengah pandemi Covid-19 serta upaya Kemnaker dalam mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia.

"Jadi di tengah Covid-19 ini kami berupaya betul untuk mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Kalau peluang bisnis itu seperti bisnis makanan, jasa kurir, bisnis hand sanitizer, bisnis masker kain hingga online shop itu menjadi peluang bisnis di tengah pandemi," tutur Aris.

Lanjutnya, dunia pendidikan dan dunia kerja ini saling bekesinambungan dan merupakan tugas Kemnaker. "Jadi di dunia pendidikan siswa/mahasiswa yang baru lulus ini nantinya akan kerja dimana. Nah itu tugas kami," lanjut Aris, Selasa (30/6/2020).

Aris juga membeberkan upaya Kementerian Ketenagakerjaan di tengah Pandemi Covid-19 antara lain, adanya Program Kartu Pra Kerja (Bersama Kemenko Perekonomian dan PMO), Program BLK Tanggap Covid-19, Insentif Pelatihan berbasis Kompetensi dan Produktivitas, dan lainnya.

"Kami berupaya untuk membuat program BLK agar freshgraduate ini bisa mendapatkan pelatihan-pelatihan untuk dunia kerja," terang Aris.

Adapun strategi yang dilakukan Kementerian Ketenagakerjaan dalam penanganan dampak Covid-19 yaitu percepatan pemulihan baik yang berkaitan dengan upaya memutus rantai penyebaran pandemi Covid-19 itu sendiri maupun dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan.

"Juga peningkatan dukungan relaksasi dan insentif bukan saja bagi sektor usaha formal, melainkan juga usaha non formal," terang Aris.

Selain itu, juga perlunya pengalihan (Shifting) tenaga kerja pada sektor usaha yang tertekan pada masa pandemi Covid-19 ke sektor yang mampu bertahan.

Dalam hal ini adapun solusi yang bisa digunakan terhadap permasalahan ketenagakerjaan akibat Covid-19 yaitu diantaranya memfasilitasi pelatihan vokasi untuk skilling, reskilling, dan upskilling dengan sasaran pencari kerja dan pengangguran korban PHK. "Atau dengan memfasilitasi mereka yang ingin menjadi wirausaha baru dan peningkatan kapasitas wirausaha kecil/mikro yang terdampak pandemi Covid-19 ini," jelas Aris.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES