Ekonomi

Tetap Survive Saat Pandemi Covid-19, Begini Strategi Antok Babalu Cafe Sok Kabeh

Selasa, 30 Juni 2020 - 15:42 | 348.68k
Antok Babalu Cafe Sok Kabeh ketika menunjukkan aksinya. (FOTO: Fajar Rianto/TIMES Indonesia)
Antok Babalu Cafe Sok Kabeh ketika menunjukkan aksinya. (FOTO: Fajar Rianto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Bagi para penggemar dunia kuliner. Tentu tidak asing lagi dengan nama Babalu Cafe, Purwodadi, Jawa Tengah. Resto yang mengkhususkan diri menyediakan masakan seafood dan crab ini memang tengah naik daun.

Lantaran tidak semua orang atau restoran bisa mengolah seafood menjadi makanan yang lezat. Namun di tangan chef Babalu Cafe ini, hasil laut atau seafood jadi masakan yang lezat. Serta jadi hidangan yang banyak disukai berbagai kalangan terlebih harga yang dipatoknya sangat terjangkau.

Selain itu tempat ini juga viral setahun belakangan ini. Dikarenakan aksi nyeleneh Yuli Juwanto yang akrab disapa mas Antok, chef sekaligus owner Babalu Cafe, saat memasak berikut jargonnya #SOKKABEH.

Antok-Babalu-b.jpg

Antok yang lulusan Magister Teknik Pendidikan ini kerap beraksi dengan berbagai gaya nyelenehnya. Tidak hanya berteriak dan promosi bernada seorang rapper. Di saat memasak Antok juga sering melempar berbagai alat masaknya seperti panci, wajan atau bahkan tabung gas mengarah ke tembok atau menyasar dekat posisi karyawannya.

Kadang dia juga beratraksi memegang, mencium atau menaruh wajan yang baru dipakainya memasak ke atas kepalanya. Memukul api kompor gas yang menyembur hingga padam atau mencelupkan tangannya dalam minyak goreng yang mendidih.

Pada wartawan TIMES Indonesia yang jauh-jauh menemuinya dari Yogyakarta menyambut Era New Normal ini. Antok (29/6/2020) menyampaikan berbagai hal.

Mengawali pembicaraannya dia mengucapkan rasa syukurnya. Di mana saat pandemi Covid-19 saat ini kondisi usahanya tetap stabil. Hal ini, jelas Antok tergantung bagaimana teknik atau cara pemasaran dalam dunia bisnis yang dilakoninya.

Menghadapi mewabahnya Covid-19, dirinya mengaku tetap akan usaha dan Insya Allah yakin bisa bertahan.

"Saya punya keyakinan seperti ini. Di saat kita semua ada ujian dengan adanya wabah seperti ini. Sebagai pengusaha saya tetap harus buka. Tentunya dengan menerapkan standar, imbauan atau peraturan yang telah ditetapkan pemerintah," kata Antok.

Antok-Babalu-c.jpg

Dengan begitu saat Covid-19, kemudian banyak pelanggan yang beli untuk dibungkus dan dibawa pulang (take away). Selain itu dirinya juga menjalin kerjasama dengan ojek online. Atau menyediakan fasilitas penyedia jasa pengantaran (kurir) lainnya. Nah, para pelanggan akan diberi nomer kurir yang direkrutnya ini. Supaya usahanya terus dan tetap berjalan.

Antok mengaku memang ada penurunan omset penjualan saat Covid-19 ini. Namun, bisa dikatakan sedikit saja nilai penurunannya.

Karena itu dirinya makin tekun berdoa. Memohon pada Nya, untuk selalu di kasih rejeki untuk para karyawannya.

Meskipun saat ini misalnya hasilnya impas alias tidak dapat untung pun tidak masalah. Yang penting, bagi Antok para karyawannya masih tetap bisa bekerja.

Eloknya, sampai saat ini tidak ada pengurangan karyawan di Babalu Cafe. Selain itu usaha yang telah berjalan lebih dari lima tahun ini. Seingatnya juga tidak pernah diliburkan. Termasuk saat awal maraknya Covid-19.

"Selama Covid-19, tidak pernah libur. Tetap kita buka terus. Kalau dihitung selama lima tahun lebih saya berkecimpung usaha seperti ini. Saat Lebaran pun biasanya tetap buka. Sehingga bisa dikatakan baru satu kali libur, yakni saat Lebaran kemarin," ungkap Antok.

Diakuinya saat hari besar atau pada momen-momen tertentu, jam bukanya memang agak telat. Jika pada hari biasa, jadwal rutin saat ini buka dari pukul 9 pagi. Tanpa libur dan tetap buka terus, mulai hari Senin sampai hari Minggu.

Saat hari besar atau momen-momen tertentu saja Babalu Cafe baru mulai buka pada sore hari.

Nah, setelah adanya Covid-19, terang Antok. Baru ada perubahan jam buka. Yakni dari jam 9 pagi hingga 10 malam. Sedangkan sebelumnya biasa buka dari jam 1 siang sampai jam 12 malam.

Karena cirikhas dan keunikannya beraksi saat memasak tersebut. Menjadikannya sering diundang mengisi acara berbagai pihak. Antok menegaskan tidak masalah soal ini. Usahanya tetap buka dan berjalan seperti biasa. Karena sebelum bepergian, biasanya Antok sudah membuat bumbu-bumbu dan menyiapkan racikan resepnya. Sehingga para karyawan yang saat ini berjumlah sekitar delapan orang ini tinggal menuang bumbunya saja, saat memasak pesanan para konsumen atau pelanggan.

Sejak awal Antok mengaku memang serius dalam menggeluti usahanya ini. Dari pagi dirinya sudah beraktivitas, ikut menimbang dan membagi berbagai bahan tiap porsi sajian. Hingga menunggui para karyawan mengawali aktivitasnya.

Setelah siang, dirinya pulang ke rumah dan menjelang malam biasanya Antok kembali menengok usahanya. Langsung terjun sendiri memasak sekaligus sesekali beraksi menghibur para pelanggannya. Untuk melakukan aksi nyelenehnya ini Antok mengaku tidak setiap saat. Jadi kalau pas ada mood saja dirinya akan melakukan beratraksi.

Terkait aksinya membuang atau melempar berbagai alat masak tadi, aku Antok berawal dari rasa jengkelnya pada karyawan. Di mana para pelanggan yang datang, pasti semuanya pengin cepat dilayani. Antok sendiri juga senang bekerja cepat. Melihat pelanggan marah soal lambatnya pelayanan. Menjadikan Antok akhirnya jadi jengkel sama karyawannya.

"Jujur saya juga tidak senang kalau melihat pelayanan yang lambat. Namun saya juga tidak suka jika ada karyawan saya dimarahi para pelanggan. Jadi mau saya kalau ada yang marah, langsung tegur saya. Karena para pelanggan beli dan bayarnya pada saya. Biar nanti saya yang akan menegur karyawan saya saja," ujar Antok yang kemudian dapat julukan sebagai 'Chef Barbar' ini.

Uniknya juga, walau sering memarahi para karyawan dengan caranya tadi. Antok mengaku tetap menyukai mereka. Terlebih berdasar pengakuannya, para karyawan ini ternyata tidak ada yang merasa sakit hati saat dimarahi. Kini aksi nylenehnya tadi justru melekat dan membesarkan namanya. Sehingga menjadikan Babalu Cafe yang beralamat Jalan Diponegoro No.22, Simpang 5 Purwodadi - Grobogan, Jawa Tengah banyak dikenal masyarakat. Baik didunia nyata maupun di dunia maya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES