Peristiwa Daerah

Fenomena Ikan Mabuk Tidak Terkait Aktivitas Gunung Api Dempo

Selasa, 30 Juni 2020 - 15:00 | 21.73k
Gunung Api Dempo Pagaralam (Foto: Asnadi/ TIMES Indonesia)
Gunung Api Dempo Pagaralam (Foto: Asnadi/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PAGARALAM – Berdasarkan pengamatan seismig rekaman alat seismograf, dipastikan aktivitas kegempaan, baik itu vulkanik dalam maupun vulkanik dangkal Gunung Dempo sejak sepekan terpantau nihil. Terkait di daerah aliran Sungai Musi Muba terdapat banyak ikan mabuk, dipastikan tidak ada hubungannya dengan aktifitas Gunung Api Dempo di Kota Pagaralam, Sumatra Selatan.

Ketua Pos Pemantau Gunung Api Dempo, Megian Nugraha, Selasa (30/6/2020) mengatakan, meski aktivitas fluktuatif, namun Gunung Api Dempo masih tetap berada di status aktif normal, berada di level I.

Gunung bertipe A ini tidak mengeluarkan aktivitas seismig apalagi letusan abu vulkanik maupun gempa letusan. Embusan hanya terekam 1 kali tektonik jauh, sedangkan berdasarkan pantauan secara visual atau langsung, kondisi cuaca di kawasan puncak Dempo terkadang cerah, namun sering pula ditutupi awan tipis disertai badai.

           

“Status Gunung Dempo masih status aktif normal level I. Aktifitas vulkanik terpantau tidak ada sejak sepekan lalu, namun kami belum bisa memprediksi kondisi kekinian ke depan, pasalnya kegiatan fenomena alam alias aktifitas vulkanik yang tidak bisa ditebak, walaupun bisa dideteksi sejak dini,” terangnya.

Megian mengatakan, pihaknya tetap mengimbau kepada masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap aktifitas kegempaan dari Gunung Dempo. Terkait di daerah aliran Sungai Musi Muba terdapat banyak ikan mabuk, dipastikan tidak ada hubungannya dengan aktifitas Gunung Api Dempo di Kota Pagaralam. “Sejauh ini Gunung Api Dempo adem ayem, sementara ini tidak ada aktifitas seismig gunung mengeluarkan belerang,” jelasnya.

Pos Pemantau Gunung Api Dempo berkomitmen tetap mengintensifkan pengawasan terhadap kemungkinan apa saja yang bisa terjadi, terutama jika tejadi letusan sewaktu-waktu terhadap gunung. “Paling tidak dapat meminimalisir dampaknya, baik itu materil hingga korban jiwa yang ditanggung masyarakat yang masuk dalam radius kawasan dampak bencana letusan,” katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES