Kopi TIMES

Darurat Corona, Bagaimana Kabar Bank Jatim?

Selasa, 30 Juni 2020 - 14:29 | 106.25k
Novitasari Putri Ramadhani, Mahasiswi PKN STAN prodi DIII Kebendaharaan Negara
Novitasari Putri Ramadhani, Mahasiswi PKN STAN prodi DIII Kebendaharaan Negara

TIMESINDONESIA, LUMAJANG – Diberlakukannya pandemi Covid-19 sebagai bencana nasional pada 14 Maret 2020, tentu mempengaruhi berbagai sektor di Indonesia. Salah satu yang paling terdampak adalah sektor perekonomian.

Sebagai salah satu pilar pendukung perekonomian, perbankan harus siap menjadi ‘tuas’ untuk tetap memompa sirkulasi keuangan masyarakat di masa pandemi ini. Salah satu bank yang paling disoroti di Jawa Timur, Bank Jatim, juga otomatis terdampak dengan adanya pandemi ini. 

Namun ditengah-tengah pandemi, Bank Jatim bersyukur masih mampu memberikan kinerja yang positif khususnya untuk mendorong perekonomian Jawa Timur. Jadi, apakah benar Bank Jatim memiliki kinerja yang positif, bahkan di masa pandemi seperti saat ini?

Untuk dapat menyimpulkan hal tersebut, kita dapat melakukan analisis laporan keuangan triwulanan Bank Jatim edisi Desember 2019 dan Maret 2020. Analisis ini menggunakan earnings dan capital. Dari laporan keuangan tersebut, dapat diketahui sejumlah rasio keuangan yang umumnya digunakan sebagai acuan penilaian tingkat kesehatan bank. Rasio keuangan tersebut meliputi Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), Net Interest Margin (NIM), Non Performing Loan (NPL), dan Loan to Deposit Ratio (LDR). Jadi bagaimana fluktuasi keempat rasio keuangan tersebut jika diwujudkan dalam bentuk tabel? Mari kita simak tabel di bawah ini untuk lebih jelasnya.

Tabel-Rasio-Keuangan.jpg

Analisis pertama kita lakukan pada KPMM. Nilai KPMM mempresentasikan kemampuan bank dalam menyediakan dana yang digunakan sebagai cadangan untuk mengatasi kemungkinan terjadinya risiko kerugian. Bank for International Setlement (BIS) menentukan nilai rasio kecukupan modal minimum sebesar 8 persen. Bank Jatim sendiri pada triwulan IV 2019 mencatatkan nilai KPMM sebesar 21,77 persen dan meningkat 5,23 persen pada triwulan I 2020 pada posisi 22,91 persen. Dari angka tersebut, dapat dinilai bahwa Bank Jatim per periode Maret 2020 bisa dikatakan sangat sehat. Hal ini menunjukkan kinerja yang positif, bukan?

Pada analisis kedua, mari sejenak kita amati rasio NIM. NIM adalah rasio yang digunakan untuk menganalisis seberapa besar pendapatan bunga bersih suatu bank dibandingkan dengan aset produktif bank tersebut. OJK menetapkan NIM sebesar 5 persen sebagai batas efisiensi perbankan. Pada laporan keuangan Desember 2019, Bank Jatim mencatatkan NIM sebesar 6,11 persen dan turun 0,99 persen pada Maret 2020 menjadi 6,05 persen. Hal ini memang menunjukkan penurunan, tapi masih dalam batas aman yang ditetapkan oleh OJK, kok. Jadi jangan khawatir, ya!

Untuk analisis ketiga, kita berpindah pada perbandingan NPL net. NPL atau Non Performing Loan adalah rasio perbandingan antara kredit macet dengan total kredit. Dari definisi tersebut, dapat kita interpretasikan bahwa semakin tinggi NPL, maka semakin besar risiko kerugian kredit macet yang ditanggung oleh suatu bank. Dalam laporan keuangan triwulanannya, Bank Jatim mencatatkan kenaikan NPL net pada triwulan I 2020.

Namun rasio ini masih dibawah angka 5 persen yang oleh OJK masih dinilai sehat sehingga belum dianggap terlalu membahayakan kesehatan Bank Jatim. Kenaikan ini juga disebabkan salah satunya oleh kondisi perekonomian masyarakat yang sedang tergerus akibat pandemi saat ini, sehingga meningkatkan risiko gagal bayar terhadap kredit yang dilakukannya pada Bank Jatim.

Kemudian untuk analisis selanjutnya, mari kita amati perubahan Loan to Deposit Ratio (LDR). LDR merupakan rasio antara jumlah seluruh kredit yang disalurkan oleh bank dengan jumlah penerimaan dana dari berbagai sumber. Batas aman untuk LDR menurut Peraturan Pemerintah adalah 110 persen pada batas tertingginya. Sedangkan untuk Bank Jatim sendiri mengalami peningkatan LDR pada triwulan I 2020 sebesar 4,98 persen menjadi 66,50 persen. Wah, perubahan yang cukup signifikan, tapi tenang, masih dalam batas aman, kok!

Dari paparan tersebut di atas, secara umum, dapat disimpulkan bahwa memang benar, kinerja Bank Jatim pada masa pandemi ini masih positif, ya. Bank Jatim masih dapat mengelola kinerja keuangannya dengan baik, agar terus dapat mendukung perekomian Indonesia, dan Jawa Timur pada khususnya.

***

*)Oleh: Novitasari Putri Ramadhani, Mahasiswi PKN STAN prodi DIII Kebendaharaan Negara.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

 

________
*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menanyangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES