Publik Hearing di Sidayu, Dokter Alif Diwaduli Masalah Covid-19
TIMESINDONESIA, GRESIK – Wakil Ketua DPRD Gresik, dr Asluchul Alif Maslichan menggelar publik hearing di Kecamatan Sidayu. Dalam kesempatan itu, pria yang karib disapa Dokter Alif ini diwaduli warga masalah penanganan Covid-19.
Di sela sosialisasi perda yang akan digodok legislatif, para audiens yang terdiri dari kepala desa dan masyarakat menyampaikan sejumlah permasalahan yang muncul.
"Ternyata di lapangan banyak permasalahan penanganan pandemi mulai dari pemakaman dan pemulasaran jenazah terpapar Covid-19. Kita pantau semua, kami catat dan siap diperjuangkan," kata Alif, Senin (29/6/2020) malam.
Alif menambahkan dalam Perbup Gresik nomor 23 tahun 2020, pemulasaran jenazah dibiayai oleh pemerintah daerah hal itu sudah diatur sehingga rumah sakit tak boleh memungut dengan dalih biaya pemakaman ke keluarga pasien terpapar Covid-19.
Ketua Gerindra Gresik ini menuturkan, saat ini legislatif juga mengawal dan memperjuangkan rapid test gratis khususnya santri sebagai syarat khusus kembali ke pondok. "Kita juga sedang mengawal itu, santri harus difasilitasi," tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Alif juga meminta pemerintah daerah bisa cekatan dan cepet memanfaatkan Gelora Joko Samudro (Gejos) agar bisa digunakan sebagai tempat rehabilitasi pasien terpapar Covid-19. Sebab, rumah sakit rujukan sudah penuh.
Alif menilai pembangunan rumah sakit darurat ini lamban sehingga diprediksi molor. Bahkan, ia pun pesimis bisa digunakan pada Rabu 1 Juli 2020 besok.
"Kemarin saya sidak. Masih banyak skat-skat yang belum siap. Belum ada kelengkapan. Saya tak yakin besok bisa digunakan. Para pekerja pun masih sibuk melengkapi skat-skat," terang Dokter Alif usai publik hearing di Sidayu Gresik. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |
Sumber | : TIMES Gresik |