Kopi TIMES

Tumbuhkan Sikap Positif dalam Psikologi Jemaah

Selasa, 30 Juni 2020 - 08:25 | 40.18k
H. Roisuddin Bakri, S.Ag, M.Si, selaku Pelaku Bisnis Umroh Dan Travel serta Komisaris PT. Cahaya Kubah Mulia Wisata
H. Roisuddin Bakri, S.Ag, M.Si, selaku Pelaku Bisnis Umroh Dan Travel serta Komisaris PT. Cahaya Kubah Mulia Wisata

TIMESINDONESIA, SURABAYAMENJADI tamu Allah SWT merupakan impian puluhan tahun bagi sebagian besar calon jemaah haji Indonesia khususnya dan Umat Muslim umumnya. Karenanya dengan berbagai cara mereka mengumpulkan rupiah demi rupiah untuk mendapatkan porsi dan berangkat ke tanah suci Makkah menunaikan rukun Islam kelima Ibadah Haji. Sebagaimana kita tahu bahwa Haji adalah panggilan bagi hamba hamba  terpilih yang diberikan kemampuan.

Namun apa daya, kehadiran Covid 19 telah berakibat ditiadakannya ibadah Haji tahun 1441 Hijriah ini. Yang tentu saja menjadi kesedihan tersendiri bagi para Calon tamu Allah yang telah mempersiapkan biaya, fisik, psikologi dan lain sebagainya. Namun karena kondisi wabah keberangkatan tertunda.

Dalam kondisi seperti ini para KBIH dan Travel memang sudah mengkondisikan jamaah masing masing. Tetap optimis dan menyemangati, memberikan penyadaran untuk ikhlas sabar karena semua itu takdir Allah.

Dan sekalipun belum berangkat, niat yang sudah melekat di hati nurani calon jamaah, dicatat oleh Allah SWT dan berbuah pahala sekaligus telah mengugurkan kewajiban selama niatan itu tidak dibatalkan. Inilah hikmah yang bisa dipetik, sesungguhnya Rahmad Allah SWT lebih luas dari murkaNYA.

Tertunda tahun ini berangkat Haji juga memiliki hikmah tersendiri, di mana setiap jamaah bisa semakin mempersiapkan diri. Semakin memantapkan diri dalam beribadah, baik dalam penguasaan ilmu menuju kemabruran haji, psikologi tetap optimis menuju tahun depan yang lebih baik.

Sedangkan bagi para jamaah yang usianya semakin udzur dan secara fisik tidak mungkin lagi menunaikan ibadah haji, tidak usah berkecil hati karena niatnya itu bisa disempurnakan dengan dibadalkan atau ibadah Hajinya bisa diwakilkan orang lain sebagaimana syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi.

Dan bekal ibadah haji itu setelah diniatkan, oleh Allah diangkat sepadan dengan harta jihad fi sabilillah. Okeh karena itu sebaiknya harta yg sudah disetorkan untuk  ibadah haji tidak sampai ditarik atau digunakan keperluan yg lain. Lebihkan baik diwaqofkan saja karena Allah SWT akan melipatkan gandakan pahalanya dan semua manfaat diambil diri sendiri. (*)

***

* Oleh : H. Roisuddin Bakri, S.Ag, M.Si selaku Pelaku Bisnis Umroh Dan Travel serta Komisaris PT. Cahaya Kubah Mulia Wisata

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

 

____________
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menanyangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES