Peristiwa Daerah

Perdana! Dispenser Udara Hadir di Pendopo Majalengka

Senin, 29 Juni 2020 - 22:30 | 56.47k
Atmosferik Water Generator ini Karya Universitas Pendidikan Indonesia( UPI) Bandung hadir di Gedung Pendopo Bupati Majalengka. (FOTO: Jaja Sumarja/TIMES Indonesia).
Atmosferik Water Generator ini Karya Universitas Pendidikan Indonesia( UPI) Bandung hadir di Gedung Pendopo Bupati Majalengka. (FOTO: Jaja Sumarja/TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, MAJALENGKA – Tanpa galon dan isi ulang air, mesin yang Bernama Atmosferik Water Generator ini karya Universitas Pendidikan Indonesia( UPI) Bandung belum diproduksi massal. Dalam kata yang lebih mudah, produk ini adalah dispenser udara.

‎Atmosferik Water Generator tersebut merupakan dispenser elektrik tanpa perlu menambahkan air galon. Oksigen yang ada di sekitar mesin tersebut juga menghasilkan air yang cukup banyak.

 Dosen UPI, Fakultas Tehnik Mesin, Sriyono menjelaskan, bahwa mesin Atmosferik Water Generator ini dalam sehari mampu menghasilkan sedikitnya 20 sampai 50 liter per-harinya. 
Itu tergantung kadar PH udara pada saat itu. Bila kadar PH-nya bagus, maka air yang dihasilkannya juga banyak. 

"Mesin yang mirip dengan cara kerja AC ini, juga memiliki sensor khusus, sehingga tidak ada tombol‎ manual. Yang ada adalah simbol sensorik berupa tulisan, on-off," katanya, Senin (29/6/2020).

Siapapun yang mau minum, kata dia, hanya tinggal menadahkan gelas, sensorik akan langsung merespon dan mengucurkan air bening tak berbau, tidak berasa dan jernih, juga dingin, serasa mengambil air minum dalam lemari es.

"Jika terjadi kendala dengan sensorik-nya, maka tinggal disentuh tulisan yang ada simbol on/off-nya," ucapnya.

Menurut Sriyono, bahwa cara kerja mesin Atmosferik Water Genearator tersebut hampir sama dengan cara kerja mesin AC. Bedanya, penyaringannya lebih khusus, yakni mempunyai lima filter udara, yang bisa memfilter virus, yang ukurannya paling kecil sekalipun.

"Cara kerjanya tak jauh beda dengan mesin AC. AC menghasilkan udara dalam ruangan menjadi lebih dingin, tapi juga menghasilkan air yang dibuangnya lewat selang pembuangan. Mesin ini pun bekerja demikian," ujarnya.

Sriyono menambahkan, mesin Atmosferik Water Generator ini juga mempunyai kekuatan hingga seribu jam. Setelah itu, maka alat-alat penyaringan yang ada di dalamnya harus diganti dengan yang baru. 

"Tandanya nanti, jika sudah seribu jam, ada sinyal merah pada simbol tulisan, High," bebernya.

Selain itu, Sriyono mengaku bahwa mesin buatannya itu belum dipasarkan secara massal. Baru selesai uji coba dan pertama kalinya langsung dibawa ke Majalengka, Jawa Barat.

"Perintah dari pak Rektor, mesin ini harus dibawa ke Majalengka. Ya saya patuh pada pimpinan. Semoga ini bermanfaat. Ini perdana, di wilayah lain di Indonesia belum ada," ucapnya.

Sementara itu, Bupati Majalengka, H. Karna Sobahi mengucapkan terima kasih kepada UPI Bandung, karena telah memberikan alat-alat yang bermanfaat. Terutama mesin yang bisa menghasilkan air minum, tanpa harus membeli galon atau isi ulang galon.

"Ini terobosan baru. Kami ucapkan terima kasih ‎untuk UPI. Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Rektor. Kebetulan rektor UPI yang sekarang ini, adalah orang Majalengka, orang Talaga," ujarnya.

Rektor UPI, Profesor Sholahudin mengatakan kedatangannya ke Majalengka sekaligus silaturahmi dengan temannya yakni Bupati Majalengka. Pihaknya juga akan menjalin kerjasama kemitraan dengan Pemkab Majalengka secara khusus.

"Kita MoU dengan pemkab Majalengka. Intinya menjalin kerjasama di bidang pendidikan," ungkapnya setelah memberikan dispenser udara kepada Pemkab Majalengka. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES