Peristiwa Daerah

Sengkarut Tapal Batas Desa, Sejumlah Warga Desa Tutuhu Lakukan Aksi Pemboikotan Jalan

Senin, 29 Juni 2020 - 19:23 | 63.20k
Masyarakat/Mahasiswa asal Desa Tutuhu Pulau Morotai gelar aksi soal tapal batas Desa. (FOTO: Abhausain for TIMES Indonesia)
Masyarakat/Mahasiswa asal Desa Tutuhu Pulau Morotai gelar aksi soal tapal batas Desa. (FOTO: Abhausain for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PULAU MOROTAI – Puluhan Masyarakat/Mahasiswa Desa Tutuhu Kecamatan Morotai Selatan Barat (Morselbar) Kabupaten Pulau Morotai Maluku Utara (Malut) gelar aksi di Kantor Desa Tutuhu terkait sengkarut tapal batas desa dengan Desa Wayabula.

Mereka menilai patok batas Desa Wayabula sudah bergeser masuk ke Wilayah Desa Tutuhu.

Aksi tersebut dipimpin Soni Baulemo, sebagai koordinator lapangan bersama puluhan pemuda, menggunakan kendaraan Viar, sound sistem dan spanduk bertuliskan "Batas Desa Tutuhu Harus di Air Baru". Berlangsung di depan Kantor Desa Tutuhu, aksi dikawal oleh personel Polsek Wayabula, Senin (29/6/2020) pagi.

Masyarakat-Mahasiswa-asal-Desa-Tutuhu-Pulau-Morotai-2.jpg

Mereka menuntut pemerintah Desa Tutuhu agar bersikap tegas menetapkan patok perbatasan Desa. Karena, melihat dari aspek historis bahwa Desa Tutuhu berbatasan dengan Desa Wayabula letaknya di sungai baru bukan di sungai besar atau sungai Tutuhu.

"Aksi boikot jalan yang kami gelar saat ini bermaksud untuk mendorong Pemdes Tutuhu agar secepat meluruskan tapal batas Desa Tutuhu dan Desa Wayabula sehingga tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari," teriak korlap aksi.

Sementara Kepala Desa Tutuhu, Ely Karatahi, meminta masa aksi bersabar dan dapat membuka pemboikotan jalan di perbatasan kedua Desa, karena dirinya telah melapor ke pihak kecamatan untuk ditindaklanjuti ke Dinas terkait di Kabupaten.

"Harapannya, sama-sama bersabar sebentar menunggu pak Camat segera menuju ke kantor Desa Tutuhu dan informasi juga hari ini dari pihak BPMD Pulau Morotai bersama Bagian Pemerintahan akan tiba di Desa Tutuhu. Jadi saya berharap kita duduk menunggu kedatangan mereka," pinta Kades

Jelang siang, rombongan Kepala DPMD  Alex Wermasubun, didampingi Kasubag Pemerintahan Halima Abdurahman, Camat Morselbar Ilham Patras, Kapolsek Morselbar Iptu Esra Melanton tiba di Kantor Desa Tutuhu.

Pertemuan dihadiri, Kepala Desa Tutuhu  Elly Karatahi beserta perangkat Desa, Ketua BPD Desa Tutuhu Toni Sadaro dan Perwakilan peserta aksi.

Camat Morselbar, Ilham Patras, menyampaikan soal tapal batas desa, pihaknya tidak bisa memutuskan dan tidak punya wewenang penuh. Namun selaku pimpinan wilayah hanya mampu memfasilitasi Desa Wayabula dan Desa Tutuhu serta para pelaku-pelaku sejarah untuk bisa duduk bicarakan secara baik.

Masyarakat-Mahasiswa-asal-Desa-Tutuhu-Pulau-Morotai-3.jpg

"Karena kalau kita bicara tapal batas secara adminitrasi, maka kedua Desa ini belum memiliki dokumen secara tertulis atau secara sah. Semuanya berpegang dengan sejarah cerita para orang tua-tua, baik yang ada di Desa Tutuhu maupun Desa Wayabula," ujar Camat.

Menurutnya, untuk menentukan tapal batas desa, perlu waktu, pikiran dan kesabaran, karena bukan hanya berbicara Wayabula dan Desa Tutuhu, namun semua Desa yang ada di Pulau Morotai.

"Untuk itu, kita tinggal menunggu di bentuk tim pansus tapal batas dan Tim pansuslah yang akan tetapkan tapal batas suatu Desa ataupun Kecamatan," imbuhnya.

Sementara Kepala DPMD Alexander Wermasubun, mengatakan usai pertemuan tersebut, pihaknya akan membawa dinamika persoalan tapal batas desa ini ke Daruba.

"Segera saya laporkan Bupati untuk kita bentuk tim penetapan tapal batas. Dalam tim penetapan itu terdapat beberapa instansi di dalamnya. Saya berharap agar bapak ibu yang ada tetap tenang dan bersabar, masalah tapal batas desa akan segera kita selesaikan antara desa Wayabula dan Desa Tutuhu sehingga tidak ada masalah lagi dikemudian hari," tegas Aleka sapaan Kepala DPMD.

Untuk itu, Kapolsek Wayabula, Iptu Esra Melanton, selaku penanggung jawab keamanan di Wilayah Kecamatan Morotai Selatan Barat menghimbau kepada masyarakat, agar soal tapal batas jangan diperdebatkan lagi, karena sudah mendapat penjelasan dari pemerintah daerah dalam hal ini DPMD, kita tinggal menunggu tapal batas dibentuk dan bekerja.

"Saya sangat mengharapkan agar saudara skalian yang ada, kita tetap menjunjung tinggi dengan menjaga hubungan prsaudaraan kita jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan bersama," ungkap Kapolsek. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES