Peristiwa Nasional

Sosialita Hingga Remaja, Kasus Positif Covid-19 di Ponorogo Bertambah 4

Senin, 29 Juni 2020 - 18:49 | 48.18k
Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni. (foto: Marhaban/Times Indonesia)
Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni. (foto: Marhaban/Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, PONOROGO – Kasus positif baru Covid-19 di Kabupaten Ponorogo bertambah 4 orang. Hingga Senin (29/6/2020), totalnya menjadi 43 orang. Namun seiring dengan penambahan kasus, ada kabar baik hari ini juga pasien nomor 38, perempuan asal kecamatan Balong dinyatakan sembuh.

Itu diungkapkan Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni dalam siaran pers. Menurut Ipong pasien tersebut dinyatakan sembuh setelah hasil swab PCR nya 2 kali berturut-turut negatif. "Terima kasih kepada semua pihak yang membantu kesembuhan pasien tersebut," ucapnya.

Meski demikian, dengan penuh keprihatinan bupati juga mengabarkan bahwa hari ini kembali ada penambahan 4 kasus baru Covid-19. "Saya kabarkan bahwa hari ini terdapat penambahan 4 kasus baru Covid-19 yang 3 di antaranya merupakan kasus impor dari Surabaya," jelasnya.

Bupati Ipong menyebutkan pasien impor dari Surabaya adalah  perempuan, usia 48 tahun warga desa Ngrayun yang datang dari Surabaya pada 23 Juni 2020. Selama ini pasien tersebut bekerja di Surabaya dan majikannya meninggal karena Covid-19.

"Sepulang dari Surabaya langsung swab untuk pemeriksaan PCR dan hari ini didapatkan hasil positif sejak datang dari Surabaya yang bersangkutan melakukan isolasi mandiri," katanya.

Berikutnya juga seorang perempuan usia 51 tahun warga  Ronowijayan Kecamatan Siman. Pasien ini seorang ibu rumah tangga, namun aktif bersosialisasi, pada 24 Juni lalu melakukan RDT karena akan pergi ke Palangkaraya didapatkan hasil reaktif kemudian dilakukan swab untuk pemeriksaan PCR.

"Hari ini didapatkan hasil positif, Ibu ini sangat aktif bersosialisasi. dalam 2 minggu terakhir sempat mengikuti acara arisan, pertemuan makan-makan bersama dan kegiatan lain yang sehingga kami temukan tracing lebih dari 30 orang, yang akan dilakukan pemeriksaan swab dan rapid test," terang Ipong.

Pasien positif Covid-19 berikutnya adalah laki-laki usia 53 tahun warga Baosan Lor kecamatan Ngrayun.  Pasien tersebut selama ini tinggal di Surabaya, berjualan tahu di pasar, karena sakit dan hampir seluruh rumah sakit di Surabaya overload, maka dia dijemput oleh anaknya dan langsung dibawa ke RSUD.

"Hasil pemeriksaan didapatkan gambaran rontgent pneumoni, dan hari ini didapatkan hasil pemeriksaan swab PCR positif," papar Ipong.

Pasien positif keempat hari ini adalah perempuan usia 16 tahun, warga desa  Dayakan kecamatan Badegan.  Minggu lalu pasien remaja ini berangkat ke Surabaya menggunakan travel untuk bekerja di sana.

Sampai di Surabaya oleh calon majikannya dilakukan screening pemeriksaan RDT antibodi dan swab PCR didapatkan hasil positif. Dan oleh majikannya, pasien ini pun dipulangkan ke Ponorogo.

"Setelah ditelusuri, 2 minggu sebelumnya kakaknya datang dari Brebes dan dia juga sempat pergi ke Purwantoro. Saat ini sudah ditemukan 8 orang kontak erat, mulai dari keluarga hingga sopir travel yang mengantar ke Surabaya dan akan dilakukan swab PCR dan pemeriksaan RDT," ucapnya.

Bupati Ipong Muchlissoni kembali mengingatkan kepada seluruh warga Ponorogo, juga mohon disampaikan kepada saudara-saudara, keluarga ataupun teman yang saat ini di luar kota, terutama di zona merah, untuk tetap disiplin melakukan protokol kesehatan dan tidak pulang ke Ponorogo sampai kondisi aman.

"Lindungilah seluruh saudara dan keluarga kita yang ada di rumah. Bentuk cinta dan kasih sayang kepada keluarga yang ada di rumah adalah dengan berdisiplin terhadap protokol kesehatan, dan menunda kepulangan," imbaunya.

Begitu juga dengan warga Ponorogo yang saat ini di Ponorogo, bupati berpesan, "Kurangi kegiatan kumpul-kumpul, bergerombol, bersosialita, jika belum mampu menjaga diri dengan patuh terhadap protokol kesehatan."

Bupati Ipong juga mewanti-wanti warganya jangan melakukan kegiatan-kegiatan ke luar rumah, bertemu orang banyak, jika belum paham betul bagaimana norma atau kebiasaan baru yang harus kita lakukan.

"Jangan merasa tidak ada keluhan, kemudian jumawa merasa sehat padahal siapapun beresiko menularkan atau tertular Covid-19. Tentunya masih ingat tentang penjelasan OTG yang beberapa waktu lalu saya sampaikan," tukasnya.

Disiplin terhadap protokol kesehatan adalah kunci memutus rantai penularan virus. Penanganan Covid-19, bukan hanya tanggung jawab pemerintah. "Tapi  merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat. Mari bahu membahu dan bersatu melawan Covid-19," ajak Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES