Peristiwa Nasional

UGM Dukung Kementan RI Perkuat Disertifikasi Pangan Lokal

Senin, 29 Juni 2020 - 17:58 | 17.53k
Ilustrasi tanaman umbi kayu/singkong di areal pertanian Provinsi Lampung. (FOTO: Kementan RI for TIMES Indonesia)
Ilustrasi tanaman umbi kayu/singkong di areal pertanian Provinsi Lampung. (FOTO: Kementan RI for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gajah Mada (UGM), Eni Harmayani mendukung kempanye diversifikasi pangan lokal yang digagas Kementerian Pertanian (Kementan RI) di masa pandemi Covid-19.

Menurut Eni, panganan lokal sangat bagus diterapkan karena diproduksi dan dikembangkan masyarakat sesuai dengan potensi sumber daya wilayah dan budaya setempat. Terlebih Indonesia merupakan negara yang dikaruniai pangan lokal berlimpah.

"Kita perlu mengidentifikasi dan memberikan inovasi bagi pangan lokal yang memiliki dampak besar bagi ketahanan pangan nasional," ujar Eni dalam webinar nasional pangan di era new nomal, Senin (29/6/2020).

Eni berharap Kementerian Pertanian terus memperhatikan sustainable food, yang tujuan utamanya bukan pada sisi pengembangan saja. Namun, pangan yang diproduksi, diproses dan diperdagangkan, harus dimasukan beberapa aspek.

"Kita harus melihat apakah pangan tersebut berkontribusi pada perekonomian lokal dan kesejahteraan yang berkesinambungan," terang Eni.

Eni mengatakan semua pihak harus turut terlibat, terutama dalam melakukan proteksi keanekarahaman tumbuhan dan hewan, serta mencegah kepunahan sumber daya alam dan berkontribusi dalam perbaikan iklim.

"Terakhir, pangan lokal juga harus memberikan manfaat sosial, seperti produk pangan yang berkualitas, aman dan sehat serta mampu menjadi media edukasi," imbuh dia.

Di sisi lain, tantangan pengembangan diversivikasi pangan harus betul-betul dihadapi dengan berbagai inovasi. Eni menilai, hanya sebagian kecil jenis tanaman yang dimanfaatkan sebagai sumber pangan.

Misalnya, lanjut Eni, hanya ada tiga jenis saja bhan pertanian pokok yang dimanfaatkan dan memberikan kontribusi 60 persen total kalori makanan yang dikonsumsi. Sedangkan untuk saat ini, hanya 120 spesies yang dimanfaatkan dan menyumbangkan 90 persen total kalori makanan konsumsi.

Eni juga menambahkan terdapat empat stategi yang bisa dilakukan untuk mengembangkan pangan lokal. Pertama dengan cara mempromosikan teknik proses dan penyimpanan pangan lokal secarta kecil. Kedua penanganan pasca panen agar kandungan gizi terap terjaga.

"Kemudian, pengembangan agroindustru skala kecil yang mampu membantu pemasaran bagi petani kecil untuk meningkatkan pendapatan. Terkahir kita harus memperkuat pengetahuan mengenai pangan lokal," tandas Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Eni Harmayani dukung Kementan RI perkuat disertifikasi pangan lokal.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES