Gaya Hidup

Kampung Bonsai Desa Sambungmacan Sragen Jadi Rujukan Para Pecinta Pohon Kerdil

Senin, 29 Juni 2020 - 18:07 | 255.63k
Sudarsono pemilik taman bonsai. (FOTO: Mukhtarul Hafidh/TIMES Indonesia)
Sudarsono pemilik taman bonsai. (FOTO: Mukhtarul Hafidh/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SRAGENBonsai selalu memiliki keindahan dan keunikan pada lekukan cabang, akar yang menjalar serta batang yang seolah tua. Bonsai menjadi pelipur lara bagi pecinta tanaman. Membuat mata berdecak kagum memandangnya dan mengapresiasi para pembuatnya.

Salah satu wilayah yang punya banyak pembuat bonsai yakni Desa Sambungmacan, Kecamatan Sambungmacan. Wilayah yang berada di ujung timur Kabupaten Sragen ini banyak memiliki pesona tersembunyi. Termasuk kreativitas warganya yang sering membuat bonsai.

Kepala Desa (kades) Sambungmacan, Bondan Pratiwi menjelaskan ada puluhan warganya yang menggiati kreativitas tanaman bonsai. Bahkan bonsai di sekitar desanya jadi rujukan para pecinta pohon kerdil ini. Harganya pun bersaing dan kualitasnya tidak kalah.

”Di sini banyak yang buat bonsai, bahkan sudah ada komunitasnya,” tutur Bondan.

Sudarsono-pemilik-taman-bonsai-2.jpg

Jika tidak diterjang musibah pandemi Covid-19, kata dia, pihak desa dan komunitas membuat pameran bonsai. Karena peminatnya cukup banyak. ”Tahun kemarin sudah diselenggarakan, tahun ini kami jadwalkan September, tapi tidak bisa terlaksana,” ujarnya.

Bondan menambahkan sudah ada lebih dari 50 orang yang membuat bonsai. Bahkan beberapa kepala desa (kades) di Sragen yang penggemar bonsai selalu menjadikan bonsai dari Sambungmacan menjadi rujukan. ”Jadi beberapa kades, mainnya ke sini kalau cari bonsai,” ucapnya.

Terpisah Sudarsono, salah satu warga Sambungmacan yang membuat bonsai, mengaku sudah menekuni sejak 1980. Menurutnya, dahulu tidak perlu mencari bibit untuk dijadikan bonsai sampai ke hutan. Namun saat ini mulai mencari bibit yang bagus ke hutan.

Darsono mengaku belajar membonsai secara otodidak. Namun generasi saat ini jauh lebih mudah lantaran banyak tutorial di Youtube. Beberapa pohon yang bisa dibonsai seperti Beringin, Asem dan Serut. Demikian juga tanaman buah, seperti kelapa atau jambu juga lebih mudah dicangkok.  

Menurutnya peminat bonsai saat ini makin banyak. Bisa dilihat saat pameran bonsai. Lantas soal harga jual bervariasi tergantung jenis dan usia bonsai. Bisa ratusan ribu hingga puluhan juta. ”Kalau soal bisnis bonsai itu harus senang dahulu. Kalau mikir uangnya nanti,” ujar Darsono.

Tanaman pohon yang dibonsai bisa berumur panjang. Bahkan ada kolektor yang mempunyai Bonsai berusia puluhan sampai ratusan tahun. (*)

Pewarta: Mukhtarul Hafidh

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES