Peristiwa Daerah

Diduga Tercemar, Air Sungai Bengawan Solo Terlihat Menghitam

Senin, 29 Juni 2020 - 18:02 | 28.62k
Kondisi aliran Sungai Bengawan Solo yang menghitam diduga tercemar limbah pabrik. (FOTO: Mukhtarul Hafidh/Times Indonesia)
Kondisi aliran Sungai Bengawan Solo yang menghitam diduga tercemar limbah pabrik. (FOTO: Mukhtarul Hafidh/Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, SRAGEN – Aliran Sungai Bengawan Solo diduga kembali tercemar limbah industri. Kondisi bau airnya menyengat dan air sungai menjadi hitam pekat. Keluhan tersebut banyak disampaikan warga di sekitar bantaran Sungai Bengawan Solo.

Sejumlah warga menyatakan dampak limbah mulai terasa beberapa minggu terakhir. Warna air mulai menghitam. Kondisi air yang buruk bisa dilihat sejak aliran Bengawan Solo masuk wilayah Sragen.

Kepala Desa (Kades) Gawan, Kecamatan Tanon Sutrisna membenarkan kondisi air yang memburuk lantaran kantor Balai Desa dengan Bengawan Solo hanya beberapa meter. Pihaknya menegaskan kondisi ini sangat mengganggu warga di sekitar bantaran.

”Air sudah mulai bau, kalau bau sudah sekitar sepekan terakhir setiap mendekati kemarau. Apalagi kalau sudah masuk kemarau,” ungkapnya.

Masuk musim kemarau seperti ini, kata dia, otomatis air menjadi hitam legam. Pihaknya tidak tahu pabrik mana yang membuang limbah sembarangan seperti saat ini.

”Airnya hitam seperti oli. Tidak tahu dari mana asalnya sejak masuk Sragen sudah tercemar,” keluhnya.

Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sragen Samsuri menyebutkan hasil pemantauan dari sebelum masuk Sragen, air sudah tercemar.

”Ketika dilihat dari Grompol sudah seperti itu airnya. Kepekatannya itu sudah sama seperti yang di hilir,” jelasnya.

Pihaknya menegaskan kondisi seperti ini menjadi wewenang Provinsi Jawa Tengah lantaran melintasi sejumlah Kabupaten selain Sragen. Dia menyatakan dari Sragen sudah melakukan langkah antisipasi. Yakni memastikan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di sejumlah pabrik berfungsi dengan baik.

”Dari kami ada 10 pabrik yang berhubungan dengan Bengawan Solo. Semuanya sudah punya IPAL agar air limbahnya bisa terurai,” ujarnya.

DLH sudah mengirim surat ke setiap perusahaan yang berpotensi membuang air limbah. Karena beberapa perusahaan tekstil berdiri di Sragen dan dekat dengan anak Bengawan Solo.

”Jadi pembuangannya tidak by pass. Kita berikan surat imbauan agar tidak buang limbah secara langsung,” kata dia.

Menurut Samsuri, dari Provinsi juga sudah mengingatkan kabupaten yang dilintasi Sungai Bengawan Solo. Demikian juga pabrik yang berpotensi membuang limbah ke sungai. Pihaknya juga melaporkan kondisi pencemaran bengawan Solo secara berkala. ”Kita sedang proses pemantauan, dari atas sampai bawah tingkat kepekatan sama, artinya dari Sragen kecil penambahannya,” tegas Samsuri. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES