Indonesia Positif

Peserta Segmen PBI di Jember Berharap Program JKN-KIS Tetap Ada

Senin, 29 Juni 2020 - 16:58 | 38.52k
Peserta Program JKN-KIS segmen PBI APBD Jember Yuliatin di depan warung miliknya. (Foto: Anggun LS/AJP TIMES Indonesia)
Peserta Program JKN-KIS segmen PBI APBD Jember Yuliatin di depan warung miliknya. (Foto: Anggun LS/AJP TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Pemerintah, baik pusat maupun daerah telah menggelontorkan dana besar untuk menyokong kesehatan masyarakatnya. Di antaranya melalui Program JKN-KIS (Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat) yang dijalankan oleh BPJS Kesehatan kepada golongan masyarakat miskin atau peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI).

Salah satu peserta PBI Program JKN-KIS ini yakni Yuliatin. Perempuan yang pada 1 Juli nanti berusia 38 tahun itu merupakan peserta segmen PBI APBD Kabupaten Jember sejak 2017.

Untuk menghidupi dirinya dan seorang anaknya yang masih kecil, Yuliatin menjadi pedagang di warung kecil miliknya. 

Warung tersebut berdiri di dekat rumahnya di kawasan Kedung Piring, Kecamatan Kaliwates, Jember.

Yuliatin menjadi kepala keluarga sekaligus tulang punggung keluarga sejak sang suami meninggal dunia.

Saat diwawancarai, Yuliatin mengatakan bahwa sebelum diikutkan menjadi peserta JKN-KIS yang ditanggung pemerintah daerah, dirinya hampir selalu berhutang kepada keluarga maupun tetangga jika butuh pengobatan di kkinik maupun rumah sakit.

"Karena nggak punya uang," kata Yuliatin saat ditemui di warungnya, Senin (29/6/2020).

Dia mengatakan bahwa hal itu membuat hatinya pilu. 

Karena itu dia berharap keluarganya selalu sehat sehingga tidak membutuhkan pelayanan kesehatan yang membuatnya harus mengeluarkan uang.

"Tapi kita kan nggak tahu kapan kita nanti sakit atau kena musibah," ujarnya polos.

Namun, sejak diikutkan menjadi peserta Program JKN-KIS yang ditanggung anggaran pemerintah daerah, Yuliatin mengaku amat bersyukur.

"Tiba-tiba saya dapat kartu JKN dari RT. Katanya ini dari pemerintah. Kalau ke rumah sakit bawa ini biar gratis," ucap Yuliatin.

Hal tersebut tentu membuat Yuliatin bahagia. Lantaran beban pikiran tentang biaya kesehatan keluarga mulai berkurang. Bahkan dia mengaku tidak lagi terbebani dengan biaya kesehatan.

"Semua orang inginnya sehat. Nggak ada yang ingin sakit. Mudah-mudahan semua keluarga saya sehat. Tapi kalau memang dibutuhkan saat nanti berobat, saya sudah tidak bingung lagi karena ada kartu ini," ujarnya.

Yuliatin berharap Program JKN-KIS tetap ada. "Karena ini sangat membantu orang-orang seperti kami," imbuhnya dengan lirih. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-8 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES