Program KB Serentak Sejuta Akseptor, BKKBN Jatim Targetkan 208.488 Akseptor

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Kepala Bidang KB-KR Perwakilan BKKBN Provinsi Jatim (BKKBN Jatim) W.A. Lukitowati, S.St., MM mengatakan, dalam program “Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor” dalam rangka peringatan Hari Keluarga Nasional  tahun 2020 (Harganas 2020), BKKBN Jatim mendapat target 208.488 akseptor

“Hari Keluarga Nasional tahun ini, Jatim menargetkan 208.488 akseptor dari total satu juta akseptor Nasional,” ujar W.A. Lukitowati kepada TIMES Indonesia, Senin (29/6/2020).

Untuk Provinsi Jawa Timur target208.488 akseptor KB tersebut dengan rincian: IUD/Implan 16.964 akseptor, KB Suntik 32.670 akseptor dan KB Pil/Kondom 158.853 akseptor.

Adapun pelaksanaanya dilakukan dengan jenis pelayanan KB Baru (termasuk KB Pasca Persalinan), KB Ulangan dan KB Ganti Cara, seluruh metode baik KB MKJP maupun Non-MKJP dilakukan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah, dan pendataan seluruh pelayanan KB serentak yang terjadi selama tanggal 29 Juni 2020 mulai pukul 00.00-15.00 WIB.

Selain memperingati Harganas 2020, hal ini juga sebagai langkah untuk menyikapi kondisi Pandemic Covid-19 ini, terjadi pengurangan kunjungan masyarakat kepada fasilitas kesehatan.

Masyarakat dianjurkan untuk tidak ke fasilitas kesehatan jika tidak dalam kondisi emergency atau adanya indikasi/kecurigaan terinfeksi penyebaran Covid-19.

“Fenomena ini tentunya berakibat pada peserta KB aktif maupun peserta KB baru yang ingin mendapatkan pelayanan keluarga berencana melalui fasilitas kesehatan setempat. Diketahui bahwa Angka drop out di Jawa Timur semakin meningkat dari awal april sebesar 1% dan saat ini mencapai 7% (18 Juni 2020),” tambah W.A. Lukitowati.

Dalam program Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor ini, BKKBN Jatim akan melaksanakannya  di Rumah Sakit/Fasilitas Kesehatan, Puskesmas, Puskesmas Pembantu (Pustu), Praktek Mandiri Bidan, pelayanan KB bergerak dan kunjungan rumah di 38 Kabupaten/Kota se-Jawa Timur dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yaitu menjaga jarak fisik/sosial dan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang dianjurkan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement