Peristiwa Daerah

Perebutan Kekuasaan Tak Pengaruhi Aktivitas Wisata Keraton Kesepuhan Cirebon

Senin, 29 Juni 2020 - 16:29 | 22.30k
Para wisatawan yang berkunjung ke Keraton Kesepuhan Cirebon. (Foto: Muhamad Jupri/TIMES Indonesia)
Para wisatawan yang berkunjung ke Keraton Kesepuhan Cirebon. (Foto: Muhamad Jupri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, CIREBON – Aktivitas wisata di Keraton Kasepuhan Cirebon tetap berjalan normal. Polemik perebutan kekuasaan yang terjadi di antara keturunan Keraton tidak berpengaruh pada kunjungan wisatawan. Hal tersebut terlihat dari masih banyaknya wisatawan yang datang berkunjung.

Dari pantauan TIMES Indonesia, suasana Keraton Kesepuhan Cirebon masih tampak ramai. Beberapa wisatawan terlihat asyik menikmati suasana asri Keraton yang berusia ratusan tahun, sambil berswafoto. Beberapa tour guide juga terlihat sedang memandu para wisatawan.

Keraton-Kesepuhan-Cirebon-2.jpg

Menurut salah satu tour guide Keraton Kesepuhan, Rudi, munculnya video berisi pengambilalihan kekuasaan Keraton Kesepuhan Cirebon, pada Minggu (28/6/2020) kemarin, tidak berdampak pada kunjungan wisatawan.

Bahkan, sehari setelah beredarnya video tersebut, lingkungan keraton tetap sama seolah tidak terjadi apa-apa. "Viralnya video itu tidak mempengaruhi kegiatan wisatawan di sini," jelasnya kepada TIMES Indonesia, Senin (29/6/2020).

Rudi menjelaskan, dia dan tour guide lainnya sama sekali tidak ikut campur terkait apa yang terjadi dalam video tersebut. Sebab, hal tersebut merupakan masalah internal.

Sehingga, dia dan yang lainnya hanya fokus kepada pengunjung dan wisatawan yang datang. "Itu masalah internal, kita tidak bisa ikut campur," ungkapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, beredar video viral yang berisi tentang pengambilalihan kekuasaan Keraton Kesepuhan Cirebon di sosial media pada Minggu (28/6/2020). Video berdurasi 1 menit 10 detik tersebut cukup menggemparkan masyarakat Cirebon.

Dalam video tersebut, terdapat dua orang berbaju hitam yang duduk di kursi ruangan Dalem Arum Keraton Kesepuhan Cirebon, di mana salah satunya yang berbicara dan mengungkapkan terkait pengambil alihan kekuasaan dari tangan Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat.

Dalam video yang direkam pada Sabtu, 27 Juni 2020 itu, pria yang diketahui bernama Rahardjo kemudian menyegel atau menggembok bangunan Dalem Arum, tempat Sultan Arief tinggal. Foto Sultan Arief beserta sang istri bahkan diturunkan dalam rekaman video tersebut.

"Kami keturunan asli dari Sultan XI Jamaludin Aluda Tajul Arifin, menyatakan ingin mengambil alih kekuasaan Keraton Kasepuhan Cirebon dari tangan kekuasaan Saudara Arief," jelasnya dalam video tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Cirebon

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES