Peristiwa Nasional Bencana Nasional Covid-19

Koordinasi Gubernur Jatim Khofifah Buahkan Hasil, Panglima TNI Kirim Tenaga Medis

Minggu, 07 Juni 2020 - 07:04 | 34.43k
Gubernur Khofifah hadir dalam serah terima bantuan tenaga medis dan alat kesehatan dari Panglima TNI di Makodam V/Brawijaya, Sabtu (6/6/2020). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Gubernur Khofifah hadir dalam serah terima bantuan tenaga medis dan alat kesehatan dari Panglima TNI di Makodam V/Brawijaya, Sabtu (6/6/2020). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
FOKUS

Bencana Nasional Covid-19

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Sungguh kabar melegakan. Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapatkan bantuan tenaga medis dan alat kesehatan dari Mabes TNI. Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan II (Pangkogabwilhan II) bertugas menyerahkan langsung bantuan dari Panglima TNI di Makodam V/Brawijaya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah dan Kapolda Jatim Irjen Pol Fadil Imran sempat melakukan koordinasi dengan Pangkogabwilhan II Marsda TNI Imran Baidirus.

Pertemuan pada 29 Mei 2020 tersebut membahas percepatan penanganan Covid-19 di Jatim. Pangkogabwilhan juga melakukan peninjauan di Rumah Sakit Lapangan Pemprov Jatim dan Kampung Tangguh. 

Gubernur-Khofifah-b.jpg

Tidak butuh waktu lama. Panglima TNI langsung menugaskan Pangkogabwilhan II kembali bertemu Gubernur Khofifah untuk menyerahkan bantuan 30 orang tenaga medis dan ribuan alat kesehatan guna mengatasi episentrum Covid-19 di Kota Surabaya. 

Bantuan diberikan kepada Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah disaksikan oleh Gubernur Jatim Khofifah di Gedung Hayam Wuruk, Makodam V/Brawijaya, Sabtu (6/6/2020) pagi. 

Para tim medis dari Satuan TNI telah siap terjun memberikan pelayanan bagi pasien Covid-19 di Rumah Sakit Lapangan Jalan Indrapura, Surabaya. 

Ketua Gugus Kuratif Covid-19 Pemprov Jatim dr Joni Wahyuhadi menjelaskan jika pembangunan rumah sakit darurat tersebut sudah mulai berjalan selangkah demi selangkah. 

"Step pertama tambah 40, step kedua tambah 44 dan 68 akhirnya sampai 200 lebih," terang dr Joni, Sabtu (6/6/2020) petang. 

Dari penambahan tersebut otomatis membutuhkan tenaga kesehatan lebih banyak. Sebelumnya, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) telah memberikan bantuan 7 dokter dan 16 perawat.

"Kan tentu kurang nanti. Karena saya harus membatasi, nggak boleh dia bekerja dhur-dhuran (terus menerus). Kerjanya harus dibatasi. Tubuhnya harus dijaga," ungkap Joni. 

Direktur Utama RSUD dr Soetomo ini menambahkan jika bantuan dari TNI sangat berarti. Terlebih jika melihat grafik penambahan pasien, jumlah tersebut dimungkinkan masih belum mencukupi. Mengingat para tenaga medis juga membutuhkan istirahat. 

"Bantuan dari Pangdam Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah dan Kapolda Jatim, ibu akhirnya dibantu kita ya alhamdulillah ini sudah se-alatnya malah. Tetapi nanti kita lakukan gantian supaya menjaga kesehatan mereka," ujarnya. 

Dalam melaksanakan pengabdian, tenaga medis ini akan bertugas secara bergantian dengan relawan dari IDI. "Karena kalau pasiennya sudah 200 itu sudah sama dengan rumah sakit tipe-B. Kalau hanya perawat 16 ya amblas," ungkap Joni. 

Seluruh perawat ini memang didedikasikan di RS Lapangan secara bergiliran. Sebagai bentuk dukungan dari Panglima TNI kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur. orang pendukung serta perawat. "Mereka didedikasikan untuk disitu. Itu aja kalau nanti kita pasiennya full, kurang kok. Sekarang kan belum full karena belakang masih dibangun," imbuhnya. 

Joni memberikan contoh misal untuk mengatasi pasien Covid-19 di ruang ICU, 1 pasien membutuhkan 1 orang perawat dengan tiga kali shift. 

Berarti 1 pasien di ruang ICU membutuhkan 3 perawat. Sementara di ruang High Care Unit (HCU) untuk 2 pasien membutuhkan 1 orang perawat selama tiga kali pergantian shift. Ruang Low Care Unit di rumah sakit darurat, 5 pasien membutuhkan 1 orang perawat dan pergantian shift tiga kali. Maka jika ada 200 bed penuh, total kebutuhan perawat dalam sehari mencapai 120 orang. 

Maka berdasarkan kebutuhan, setidaknya untuk 200 bed di RS Lapangan yang merawat pasien Covid-19 dengan gejala ringan membutuhkan sekitar 120 perawat. 

"Nah, pasti kurang kan, makanya ini terimakasih dibantu atas perintah langsung dari Panglima TNI untuk disediakan di rumah sakit darurat. Memang sekarang kelihatannya kok banyak, lihat saja berapa hari lagi," tuntas dr. Joni.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES