Kopi TIMES

Mengintip Cara UMKM Memanfaatkan Pandemi Covid-19 Jadi Peluang

Sabtu, 06 Juni 2020 - 20:23 | 106.26k
Khoirul Hidayat, ST., MT., IPM, Koordinator Program Studi Teknologi Industri Pertanian Universitas Trunojoyo Madura dan Konsultan UMKM Jawa Timur
Khoirul Hidayat, ST., MT., IPM, Koordinator Program Studi Teknologi Industri Pertanian Universitas Trunojoyo Madura dan Konsultan UMKM Jawa Timur

TIMESINDONESIA, BANGKALAN – Harus diakui, pandemi Virus Corona atau Covid-19 membuat perekonomian melemah dan daya beli masyarakat menurun. Dampaknya langsungnya dirasakan UMKM. Banyak UMKM gulung tikar karena tak bisa bertahan.

Untuk bisa bertahan, UMKM harus mampu melakukan terobosan dan mencari celah  dan ceruk lain pasar. Salah satunya adalah diversifikasi usaha.

Menurut Philip Kotler, diversifikasi usaha yang tepat dan terukur akan mampu menaikkan atau mempertahankan kinerja UMKM. Kuncinya adalah mengidentifikasi peluang dengan tepat, celah atau ceruk pasar yang ada dengan mengembangkan usaha atau produk baru.

UMKM fashion misalnya. Beberapa diantaranya dengan cepat dan tepat malukan diversifikasi produknya dengan membuat masker, sarung tangan, baju hazmat saat pandemi. Dan laku keras, tak sepi order lagi.

Soal batasan-batasan protokol kesehatan, termasuk atuaran work from home (WFH), sejumlah UMKM tak kurang akal mengakalinya. Mereka pindahkan mesin-mesin konveksinya ke rumah pekerjanya. Bahan baku dikirim setiap minggu. Tak harus lagi merumahkan atau PHK karyawan.

Di sektor UMKM olahan makanan misalnya. Banyak UMKM lebih memilih melakukan diversifikasi usahanya ke makanan beku (frozen food). Mengingat konsumen cenderung enggan untuk mengonsumsi produk makanan langsung karena takut tertular virus corona.

Apalagi, ada aturan agar tak keluar rumah kalau tak penting. Konsumen cenderung membeli makanan yang bisa disimpan agak lama. Frozen food lah alternatifnya.

Ada juga UMKM makanan olahan yang memilih diversikasi usahanya dengan membuat bumbu instan. Mereka meracik bumbu yang banyak diminati oleh konsumen antara lain, bumbu soto, rawon, gule, opor, rendang, gudeg, bali, sayur lodeh, sayur asem, dan produk lainnya.

Soal mengantisipasi konsumen yang enggan keluar rumah dan larangan makan di tempat, mereka tak kurang akal juga. Sejumlah UMKM menghandalkan HP androidnya untuk bekerjasama dengan penyedia jasa antar makanan online (gojek, grab dll). Ada juga yang memilih antar langsung bila lokasi konsumen dekat dengan tempat usahanya.

Intinya, memanfaatkan secara maksimal internet sebagai alat pemasarannya.

Yang menarik lagi. Cara promosi sebuah UMKM jasa potong rambut saat konsumennnya tak datang lagi ke lapaknya. Lewat grup WhatsApp RT/RW, jemaah masjid, tahlil atau yasinan, sang pemilik jasa bersedia dan siap mendatangi langsung ke rumah warga. Kapanpun dia dihubungi lewat HP miliknya. Ternyata, hasilnya jauh lebih banyak bila dia berdiam diri di lapaknya.

Masih banyak catatan-catatan lain yang belum bisa penulis sampaikan di kolom tulisan ini, soal bagaimana sebuah UMKM mampu bertahan dan memanfaatkan pandemi Covid-19 menjadi sebuah peluang baru.

Intinya, cara bertahan dan survive yang paling tepat bagi UMKM saat pandemi, hanyalah kreativitas. Lewat kreativitas, kemampuan membidik peluang dan mendiversifikasi usahanya, sebuah UMKM mampu menjadikan pandemi Covid-18 sebagai sebuah peluang baru. Bukan lagi sebagai ancaman.

Dalam skala luas, bertumbuhnya diversifikasi usaha UMKM saat pandemi Covid-19 akan mampu menegakkan kembali perekonomian Indonesia.

Ayo UMKM Indonesia, bangkitlah...

 

***

* Penulis: Khoirul Hidayat, ST., MT., IPM, Koordinator Program Studi Teknologi Industri Pertanian Universitas Trunojoyo Madura dan Konsultan UMKM Jawa Timur

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

 

____________
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menanyangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES