Pemerintahan New Normal Life 2020

Sambut New Normal, Pemkot Malang Atur Protokol Pesantren

Sabtu, 06 Juni 2020 - 16:10 | 29.82k
Forkopimda Kota Malang saat rapat koordinasi bersama pimpinan pondok pesantren se-Kota Malang. (Foto: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)
Forkopimda Kota Malang saat rapat koordinasi bersama pimpinan pondok pesantren se-Kota Malang. (Foto: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)
FOKUS

New Normal Life 2020

TIMESINDONESIA, MALANGPemkot Malang mulai Minggu (7/5/2020) besok akan memasuki masa transisi new normal babak kedua. Termasuk dua daerah di Malang Raya (Kota Batu dan Kabupaten Malang).

Wali Kota Malang, Sutiaji, tak ingin kecolongan adanya kasus Covid-19 dari cluster pondok pesantren. Pihaknya langsung mengumpulkan pimpinan pondok pesantren se-Kota Malang untuk merancang protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di lingkungan pesantren.

Pemkot-Malang-2.jpg

"Jumlah ponpes di Kota Malang ada 46. Rinciannya 40 NU, 3 non afiliasi, 2 LDII dan 1 Muhammadiyah. Total santrinya 10.068," bebernya.

Sutiaji menilai angka tersebut cukup tinggi. Tentu perlu penanganan khusus supaya tidak ada kasus dari cluster ponpes.

Ia menjelaskan masing-masing ponpes mempunyai tipologi yang berbeda. Ada pesantren yang murni buka lembaga pendidikan di dalam lingkungan pesantren shingga santrinya terpantau dengan baik dan bisa diatur ritme mobilitasnya.

Kedua,  ada pesantren yang tipologinya memperbolehkan masyarakat luar sekolah di sana, atau ada santrinya yang sekolah di luar pesantren.

"Nah, yang kedua ini sulit kita atasi pelacakannya (tracing). Kalau model pertama monitoringnya cenderung lebih mudah," ungkapnya.

Sebab itu, Pemkot Malang mewajibkan semua pondok pesantren mempunyai alat termo gun, fasilitas cuci tangan dan hand sanitizer.

Tak mau ambil resiko, pihaknya siap melakukan rapid test kepada santri atau pengurus pesantren yang ketika dicek suhu tubuhnya berada di atas 37,5 derajat celcius akan di rapid test.

"Alat Rapid Test dari kami (Pemkot). Khusus yang suhunya di atas 37,5 derajat celcius. Kami juga akan bantu termo gun, hand sanitizer dan alat cuci tangan," tekadnya.

Pemkot Malang mewajibkan santri luar daerah yang hendak kembali ke pesantren di wilayah Kota Malang untuk memastikan dirinya sehat dan dibuktikan dengan surat keterangan sehat. "Saya minta di screening dulu bahwa dia sehat. Boleh datang ke Malang asalkan diatur bertahap," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES