Peristiwa Internasional

Keren, Bocah 9 Tahun di Kenya Berhasil Membuat Alat Cuci Tangan dari Kayu

Sabtu, 06 Juni 2020 - 15:58 | 33.99k
Presiden Kenya, Uhuru Kenyatta berjanji akan memberi beasiswa Wamukota (baju merah bata) untuk kelanjutan sekolahnya. (FOTO: tweeter Bungoma Digital/CNN)
Presiden Kenya, Uhuru Kenyatta berjanji akan memberi beasiswa Wamukota (baju merah bata) untuk kelanjutan sekolahnya. (FOTO: tweeter Bungoma Digital/CNN)

TIMESINDONESIA, KENYA – Stephen Wamukota, 9 tahun, asal Kenya mendapatkan penghargaan dari Presiden Kenya karena berhasil membuat alat cuci tangan semi otomatis dari kayu dalam upayanya membatasi penyebaran Covid-19.

Dikutip dari CNN, Wamukota yang berasal Kabupaten Bungoma, Kenya Barat adalah yang termuda dari 68 orang penerima penghargaan dari Presiden Uhuru Kenyatta.

Di Kenya sendiri terkonfirmasi ada 2.000 kasus Covid-19. Wamukota membuat alat cuci tangan semi otomatis itu untuk membantu mengekang Covid-19 di negaranya.

Direktur Jendral Kementerian Kesehatan Kenya, Patrick Amoth dan Direktur Pengelola Royal Media Service, Wachira Waruru juga masuk di antara penerima penghargaan itu.

Ayah Wamukota, James mengatakan bahwa ide putranya itu muncul setelah melihat saluran TV lokal tentang bagaimana cara tetap aman dari Covid-19.

Uhuru-Kenyatta-4.jpg

"Pertama kali presiden mengumumkan infeksi Covid-19 di negara kita, dikatakan bahwa setiap orang harus mencuci tangan secara teratur untuk mencegah virus. Anak saya mengatakan kepada saya bahwa saat itu dia telah menemukan sebuah struktur untuk membantu mencuci tangan lebih mudah," kata James.

Wamukota kemudian mengumpulkan kayu, paku, dan tangki air kecil untuk membuat mesin cuci tangan.

James, yang berprofesi sebagai tukang service elektronik itu mengatakan suatu hari, ketika ia pulang, melihat putranya telah membuat alat cuci tangan dengan beberapa kayu sisa. Padahal kayu itu sedianya akan ia gunakan untuk membuat jendela.

"Saya melihat bahwa apa yang dia bangun belum sempurna sehingga saya membantunya melakukan beberapa penyesuaian. Saya tidak ingin itu berantakan," katanya.

Alat semi otomatis cuci tangan buatan Stephen Wamukota itu memiliki dua pedal yakni pedal untuk melepaskan sabun dan air. Mesin cuci tangan itu disatukan oleh kayu yang memiliki dua kaki pedal, satu untuk melepaskan sabun dan satu lagi untuk melepaskan air.

Ini memungkinkan pengguna untuk mengoperasikan pedal tanpa menyentuh permukaan dengan tangan mereka, sehingga mengurangi kemungkinan tertular virus corona.

James mengatakan putranya memahami gagasan itu berkat kurikulum sekolah Kenya, yang mengajarkan anak-anak muda cara mengumpulkan dan membangun berbagai hal.

Gubernur Kabupaten Bungom, Wycliffe Wangamati, menjanjikannya beasiswa untuk menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah bocah ini. Namun James mengatakan perincian beasiswa masih diperbaiki karena sekolah-sekolah Kenya tetap ditutup di tengah pandemi.

"Kami sedang menunggu sekolah membuka untuk menghubungi dia tentang janjinya. Dia (gubernur) mengatakan kepada saya bahwa begitu sekolah dibuka, dia akan memberinya beasiswa ke sekolah yang dapat menyamai bakatnya," kata James.

Wamukota sendiri bercita-cita ingin menjadi insinyur, dan James mengatakan ia berharap janji presiden membuka pintu bagi putranya untuk menjadi orang hebat di Kenya. "Dia selalu mengatakan dia ingin membangun pabrik dan menjadi insinyur. Kuharap dia tahu, bahwa dia menjadi orang yang hebat," tutur James. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES