Peristiwa Nasional

AS Membara Pasca Kematian George Floyd, Ini Komentar Ketua Umum PBNU

Sabtu, 06 Juni 2020 - 09:25 | 21.32k
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH. Said Aqil Siroj (foto: Dok. TIMES Indonesia)
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH. Said Aqil Siroj (foto: Dok. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj memberi komentar terkait kekisruhan politik dan situasi terkini yang ada di Amerika Serikat yang sedang dilanda demonstrasi besar-besaran.

Demonstrasi tersebut muncul pasca insiden injak lutut seorang anggota kepolisian Minnesota, AS kepada warga kulit hitam George Floyd. Polisi itu menekan leher Floyd dengan lututnya selama hampir sembilan menit, sebelum Floyd menghembuskan napas terakhir di Minneapolis pada 25 Mei.

Menurut KH Said Aqil saat ini demokrasi Amerika Serikat sedang diuji, lantaran adanya transisi sistem pemerintahan oleh pimpinan negara sangat berbeda.

Kata dia, adanya perubahan haluan dari pemimpin yang sebelumnya yang sangat berhati-hati dalam membangun komunikasi global, sangat mempengaruhi situasi negara tersebut lantaran setiap retorika politik liberal yang dihasilkan Presiden Donald Trump selalu kontroversial.

"Perubahan haluan yang drastis dari presiden yang diusung Partai Demokrat (Obama) ke presiden yang diusung Partai Republik (Trump) menunjukkan fondasi demokrasi Amerika tidak sekokoh seperti yang didengung-dengungkan," katanya dikutip dari Antara di Jakarta, Sabtu (6/6/2020).

KH Said Aqil menegaskan, munculnya diskriminasi rasial dan kesenjangan ekonomi telah menjadi cacat bawaan seperti telah disinggung oleh Gunnar Myrdal sejak 1944 dalam bukunya An American Dilemma.

Kata dia, terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS ke-45 telah menguak borok demokrasi Amerika yang selama ini tampil bak ‘polisi’ demokrasi dunia.

Kampanye 'hitam' Trump di musim kampanye Pilpres AS yang rasis, menunjukkan sentimen negatif terhadap imigran kulit warna dan kaum Muslim, telah menabung bara api yang meledak dalam kerusuhan rasial sekarang.

Menurut KH Said, Demokrasi Amerika akan terus dihantui oleh pertarungan abadi antara ide persamaan hak dan prasangka rasial. Keyakinan Myrdal bahwa pada akhirnya demokrasi akan menang atas rasisme tidak terbukti sampai sekarang.

"Diskriminasi atas warga Afro-Amerika telah memicu kerusuhan rasial yang terus berulang hingga 11 kali dalam setengah abad sejak 1965," pungkas Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES