Dua Puluh Proyek Jalan di Probolinggo Dibatalkan, Ini Penyebabnya

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Pandemi Covid-19 berdampak panjang. Di Kabupaten Probolinggo, Jatim, ada 20 proyek jalan tahun ini yang dibatalkan dengan nilai mencapai Rp 38 miliar.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Probolinggo, Rachmad Waluyo kepada TIMES Indonesia, Jumat (5/6/2020).

"Ada 20 paket yag dibatalkan senilai 38 miliar. Itu belum termasuk yang pemeliharaan rutin," ungkapnya.

Proyek itu dibatalkan karena anggarannya dialihkan untuk penanganan pandemi Covid-19. Pengalihan dilakukan atas perintah pemerintah pusat.

"Memang dipotong dari pusat sana. Kebijakannya minimal dipotong 50 persen dari total anggaran dinas," kata Rachmad melalui pesan WhatsApp.

Dari pantauan TIMES Indonesia, protes jalan rusak di Probolinggo bermunculan di media sosial. Ada yang berstatus jalan desa, ada juga yang berstatus jalan kabupaten.

Perbaikan jalan desa sendiri menjadi tanggung jawab pemerintah desa. Sedangkan jalan kabupaten menjadi tanggung jawab pemkab.

Laman HALO Probolinggo misalnya, mengunggah foto warga Desa Bermi, Kecamatan Krucil yang protes dengan cara menambal jalan berlubang di depan kantor desa setempat yang termasuk akses menuju destinasi wisata setempat.

Foto yang diunggah Jumat (5/6/2020) sore tersebut, telah 12 kali dibagikan pada pukul 18.40 WIB. Angka itu hanya dalam waktu 2 jam setelah diunggah.

Sebelumnya pada awal Juni, akun Santreh Laep mengunggah protes warga Desa Pedagangan, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo dengan menanam pisang di jalan desa setempat. Jalan itu sejatinya akan diperbaiki dengan Dana Desa tahun ini, yapi batal karena dananya juga dialihkan untuk penanganan pandemi Covid-19. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement