Peristiwa Nasional Desa Aman Corona

Buceng Tujuh dan Tabuh Kentongan, Cara Unik Warga Ngreco Pacitan Usir Covid-19

Jumat, 05 Juni 2020 - 19:09 | 139.37k
Suasana saat penabuhan kentongan, oleh Kepala Desa Ngreco, Susilo Hadi dan buceng serta tempat karantina (Foto: Rojihan/TIMES Indonesia)
Suasana saat penabuhan kentongan, oleh Kepala Desa Ngreco, Susilo Hadi dan buceng serta tempat karantina (Foto: Rojihan/TIMES Indonesia)
FOKUS

Desa Aman Corona

TIMESINDONESIA, PACITAN – Di Desa Ngreco, Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur mempunyai cara unik untuk mengusir wabah Covid-19 yakni dengan membuat tumpeng, buceng tulak sayur tujuh jenis, dan menabuh kentongan selama tujuh malam Jumat.

Dahulu cara tersebut dipercaya dapat mengusir pagebluk (penyakit atau wabah). Ritual itu diterapkan kembali oleh Pemdes dan seluruh warga Desa Ngreco, Kecamatan Tegalombo, Pacitan ditabuh secara serentak pada malam jumat jam 22.00 malam WIB, selama 7 menit dan dilaksanakan 7 malam jumat berturut turut.

Desa Ngreco sendiri merupakan kampung tangguh semeru Covid-19, sehingga pihak pemdes selain menerapkan semua protokol kesehatan, juga merasa perlu menghidupkan tradisi ini.

Buceng-Tujuh-dan-Tabuh-Kentongan.jpg

"Awalnya banyak masukan dari berbagai tokoh Sepuh serta poro Winasis bahwa pagebluk ini kalau jaman dahulu akan hilang dengan ditabuh kentongan, panggang, ingkung, buceng tulak serta sayur dari 7 jenis sayuran dijadikan satu. Kami mulai ritual tersebut tadi malam," kata Kepala Desa Ngreco, Susilo Hadi, Jumat (5/6/2020).

Suara gemuruh pun terdengar di mana-mana, antusiame warga Desa Ngreco sangat bagus. Terbukti dengan kesadaran warga membuat dengan swadaya. Selain cara itu, berbagai penjagaan disetiap lingkungan diperketat dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Kami juga menerapkan penjagaan sudah sejak dahulu, selain melakukan pendataan warga yang mudik ODR (Orang dalam Resiko) juga menjaga keamanan lingkungan, di tengah sulitnya perekonomian. Sebab, sempat terjadi pencurian, tak hanya di pos kamling tapi setiap tiga rumah warga berkelompok berjaga setiap malamnya,"imbuhnya.

Buceng-Tujuh-dan-Tabuh-Kentongan-a.jpg

Bahkan, berbagai upaya dalam penanganan pun dilakukan sesuai petunjuk protokol kesehatan serta aturan yang ada. Pemdes beserta Relawan juga sosialisasi kepada warga membuat tempat karantina bagi warga yang mudik di Dusun Jajar. Selama dikarantina 14 hari, warga mendapatkan fasilitas serta makan minum dari Dapur Umum.

Menurut Kades, dengan kekuatan anggaran Dana Desa Ngreco Pemdes, RT RW Kasun Serta Relawan bekerja keras mulai dari penyemprotan disinfektan, pembagian masker ke setiap warga serta renovasi dan pengadaan fasilitas tempat karantina serta dapur umum yang digunakan untuk warga yang baru mudik.

"Dan sampai saat ini ODR (Orang dalam Risiko) yang di karantina di tempat observasi Desa Ngreco ada 25 orang. Semuanya kita cukupi dengan anggaran Dana Desa Darurat penanganan Covid-19," jelasnya.

Ulil, sapaan akrapnya berharap kepada masyarakat terus komitmen semangat dalam memutus mata rantai penyebaran Virus Corona ini di Desa Ngreco dengan gotong royong dan menerapkan protokol kesehatan.

Pasalnya, pemahaman warga Desa Ngreco Kabupaten Pacitan tentu berbeda-beda tentang virus Corona (Covid-19), maka dalam sosialisasi dan penanganan adanya wabah virus corona ini pemerintah desa dan relawan harus menggunakan cara pahami dan bijak terhadap warga. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES