Kopi TIMES

Peran Media Massa Dalam Mewujudkan Era "New Normal"

Jumat, 05 Juni 2020 - 13:12 | 191.30k
Habibieka Riddho Pratama (Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unversitas Muhammadiyah Malang). (Grafis: TIMES Indonesia)
Habibieka Riddho Pratama (Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unversitas Muhammadiyah Malang). (Grafis: TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Sampai saat ini pandemi Covid-19 masih belum hilang bahkan belum menunjukkan penurunan jumlah kasus yang terjadi setiap harinya. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menjadi protokol yang banyak diterapkan hampir disemua wilayah yang ada di Indonesia guna menghadapi situasi ini. Tidak terkecuali skenario new normal yang tengah dipersiapkan oleh Pemerintah disaat pandemi Covid-19 masih melanda. Padahal banyak pihak yang menyebutkan bahwa Indonesia masih belum siap menjalankan tahap ini karena banyak faktor yang masih menghambat jalannya new normal.

Istilah dari new normal sendiri adalah sebuah tatanan baru yang diterapkan guna menghadapi pandemi Covid-19. Awalnya new normal hanya diterapkan bagi sektor ekonomi saja tetapi lambat laun Pemerintah mulai berpikir bahwa bukan sektor ekonomi saja yang harus diperhatikan, banyak sektor krusial yang tidak kalah penting seperti sektor pendidikan, sektor keagamaan, dan banyak sektor lainya. Meskipun sampai saat ini belum ditemukan vaksin definitif untuk pengobatan virus corona, new normal harus segera dilakukan guna masyarakat tetap bisa bertahan dengan adanya virus ini dan melakukan aktivitas seperti biasanya.

Untuk merealisasikan skenario new normal ini, Pemerintah menggandeng seluruh pihak dan tokoh masyarakat,serta para ahli guna merumuskan protokol dan SOP untuk perencanaan skenario new normal ini. Agar masyarakat bisa kembali beraktivitas dengan kembali dan tetap aman dengan adanya virus ini. Salah satu kunci keberhasilan dalam mewujudkan new normal adalah media massa.

Hal ini dilihat dari konsumsi masyarakat yang tinggi dalam menggali informasi di media massa saat pandemi Covid-19 ini. Adanya keberadaan media massa disaat pandemi ini seolah-olah menjadi peran yang sangat krusial, karena dalam situasi saat ini media bisa dengan mudah menyebarkan informasi keseluruh berbagai penjuru dan banyak platform yang digunakan. Apalagi dengan adanya kebijakan PSBB dan WFH, media massa berperan besar dalam menyuarakan skenario new normal yang akan diterapkan nantinya.       

Terlepas dari siap tidaknya masyarakat dalam menjalani new normal, Media massa memiliki peran penting dalam mensukseskan penyelengaraan new normal ini. Akibat diterapkannya WFH dan PSBB membuat perubahan pola hidup yang dialami oleh masyarakat lebih bergantung pada pemanfaatan penggunaan teknologi yang ada saat ini. Salah satunya adalah mencari segala informasi yang ada disaat pandemi ini. Mau tidak mau media massa menjadi sumber atau acuan yang digunakan oleh masayarakat dalam memperoleh informasi. Dilihat dari kondisi yang ada, media massa gencar-gencarnya memberikan segala informasi yang berkaitan dengan situasi terkini. 

Dalam mewujudkan jalanya new normal, media massa memiliki peranan besar dengan terus menyajikan info penting,serta mempengaruhi gagasan, perspektif, sikap, dan perilaku bagi masyarakat. Tanpa adanya keaktualisasian berita yang dimuat media massa disaat seperti ini ,masyarakat tidak akan pernah tahu apa yang terjadi ditengah pandemi ini, berapa banyak dampak yang terkena virus ini. Maka dari itu media massa harus memanfaatkan momentum ini dengan sebaik baiknya dan tidak lupa menyajikan isu-isu atau berita yang dapat dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan fakta yang ada. Belum lagi adanya keberadaan berita yang tidak valid dan meresahkan masyarakat disaat ini.

Sudah seharusnya media massa berkewajiban untuk mengedukasi masyarakat guna mencegah penyebaran virus ini dan bagaimana mengakhiri virus Covid-19 ini,  serta mewujudkan tatanan baru atau new normal. Saya berharap peranan media massa yang bisa mempengaruhi persepsi khalayak ramai kedepanya agar membuat situasi disaat seperti ini menjadi berimbang serta membantu mewujudkan skenario new normal supaya diterapkan dengan baik dan benar oleh masyarakat. (*)

***

*)Oleh: Habibieka Riddho Pratama (Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unversitas Muhammadiyah Malang)

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menanyangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES