Peristiwa Nasional

Kementan RI Siapkan Tiga Strategi Masalah Pangan Hadapi New Normal

Jumat, 05 Juni 2020 - 12:11 | 29.16k
Menteri Pertanian (Mentan RI) Syahrul Yasin Limpo. (FOTO: Kementan RI)
Menteri Pertanian (Mentan RI) Syahrul Yasin Limpo. (FOTO: Kementan RI)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pandemi Covid-19 berdampak buruk terhadap seluruh sektor penting di Indonesia termasuk pangan, yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Kementerian Pertanian (Kementan RI) juga terus berupaya melakukan penanganan dengan menyiapkan tiga strategi saat menghadapi new normal.

Menteri Pertanian (Mentan RI) Syahrul Yasin Limpo menerangkan strategi pertama yaitu agenda SOS, atau emergency yang ditemukan ketika harga ayam sempat jatuh beberapa waktu lalu. 

"Bagi peternak, ayamnya akan dibeli oleh mitra dan difasilitasi penyimpanan berpendingin oleh pemerintah. Disini, kami telah berkoordinasi dengan mitra," ucal Syahrul dalam diskusi Virtual ICMI bertema "Ketahanan Pangan di Tengah dan Pasca Covid - 19," seperti dikutip dari keterangan pers, Jumat (5/6/2020).

Kemudian, peningkatan nilai tukar petani (NTP) akan masif dilakukan dengan menaikkan harga jual gabah sehingga target penambahan NTP menjadi 103 poin, lebih tinggi dari beberapa waktu sebelumnya, atau sebesar 102, 09 point. 

Mentan Syahrul menegaskan, penurunan tersebut bukan disebabkan oleh hasil produksi petani tidak akurat, namun karena dampak Covid-19 yang menyebabkan  pelambatan transportasi, distribusi, dan pembatasan berbagai akselerasi kemasyarakatan.

"Karena adanya berbagai pembatasan dalam menghadapi Covid-19 menyebabkan NTP mengalami penurunan, disini harus ada solusi penyikapan yaitu membangun stok penyangga atau buffer stock untuk 11 komoditas pangan, lalu pengembangan pasar dan toko tani, jaring pengaman sosial bagi petani, menjaga stabilitas harga," bebernya.

Strategi berikutnya, agenda jangka menengah  yaitu memaksimalkan ekspor dengan mengintervensi industri agriculture agar tidak memecat karyawannya. Juga relaksasi terhadap padat karya melalui pemberian bibit atau benih sehingga produksi komoditi tetap berjalan.

"Wilayah yang mengalami kekeringan dan minus kami support lewat bantuan sarana produksi, secara medical solution masalah Covid dapat diselesaikan dengan cepat namun untuk food security membutuhkan antisipasi paling cepat 2 tahun. Pertanian adalah solusi," tegas Mentan.

Kemudian agenda jangka panjang yaitu meningkatkan produksi pertanian, ekspor tiga kali lipat, penurunan gagal panen sebesar lima persen, mendorong pertumbuhan petani milenial 2,5 Juta orang.

Mentan Syahrul menerangkan, ekstensifikasi pangan di lahan rawa  juga terus dikebut sambil mengoptimalkan lahan yang sudah ada atau sekitar 600 ribu hektare untuk 1,5 juta ton beras. "Infrastruktur juga telah disiapkan guna mendukung strategi tersebut," paparnya.

Jika kedepannya masih ada kendala, Kementerian Pertanian juga telah menyiapkan cara bertindak (CB) diantaranya mengidentifikasi kembali lahan rawa. "Kita masuk ke Kalteng ada 160 ribu  hektare lahan masih terbuka ini menjadi tantangan dan butuh intervensi, oleh sebab itu diperlukan transmigran  petani yang siap bertani dalam berbagai kondisi," ungkapnya.

Selanjutnya intervensi bahan pangan lokal yaitu satu provinsi, satu panganan seperti sorgum, jagung, ubi kayu. Untuk itu, Kementan tengah menggelorakan program pekarangan pangan lestari.

"Sekarang sudah ada 3.836 kelompok ini yang sedang kita konsentrasikan, saya sedang mencari penambahan keuangan dengan berkoordinasi bersama Menkeu dan mitra lainnya," paparnya.

"Lalu cadangan beras dengan lumbung pangan masyarakat (LPM), kita berharap Provinsi, Kabupaten, Kota, Kecamatan memiliki LPM. Sampai sekarang ada 320 LPM yang siap menjadi sandaran saat kekeringan," demikian kata orang nomor 1 di Kementan RI itu berbicara tiga strategi masalah pangan saat menghadapi new normal. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES