Peristiwa Daerah New Normal Life 2020

Pesantren di Banyuwangi Bersiap Sambut Santri

Jumat, 05 Juni 2020 - 11:22 | 39.04k
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat melakukan kunjungan ke pondok pesantren. (Foto: Rizki Alfian/TIMES Indonesia)
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat melakukan kunjungan ke pondok pesantren. (Foto: Rizki Alfian/TIMES Indonesia)
FOKUS

New Normal Life 2020

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terus bersiap untuk membuka tatanan baru atau new normal karena pandemi virus corona (Covid-19). Salah satunya datang dari sejumlah pondok pesantren yang mulai bersiap membuka kembali aktivitasnya setelah lebih tiga bulan tutup.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, telah meninjau sejumlah pondok pesantren (PP) yang berencana membuka kembali pembelajaran untuk santri, salah satunya meninjau kesiapan PP. Miftahul Ulum, di Desa Bengkak, Wongsorejo, Banyuwangi. 

"Sesuai maklumat PWNU tentang pembukaan pembelajaran santri di pondok pesantren, pada prinsipnya kita memberikan kewenangan sepenuhnya kepada pesantren kapan saatnya untuk aktif kembali. Tapi, kami mensyaratkan harus mampu menerapkan protokol kesehatan sebagaimana diatur dalam konsep new normal," ujar Anas, Jumat (5/6/2020).

Konsep new normal untuk pesantren sendiri, lanjut Anas mengacu pada hasil rapat koordinasi antara pengasuh pesantren, Pemkab Banyuwangi dan PCNU Banyuwangi beberapa waktu lalu. Dalam rapat tersebut, terdapat beberapa poin yang harus dipenuhi pesantren sebelum mengaktifkan kembali pesantrennya.

Di antara konsep new normal pesantren itu adalah memastikan kesehatan para santri, terutama yang berasal dari luar kota.

"Bagi yang berasal dari luar kota, santri harus membawa surat keterangan sehat. Sesampainya di pondok juga harus melalui karantina terlebih dahulu selama 14 hari," ungkap Anas.

Selain itu, pihak pesantren senantiasa berkoordinasi dengan puskesmas setempat guna memantau kelayakan dan kondisi kesehatan para santri.

"Untuk aspek kesehatannya, nanti dari puskesmas akan memberikan assasment. Seperti pengaturan jarak, cek kesehatan dan lainnya," ujarnya.

Pesantren Miftahul Ulum sendiri, berencana untuk mengaktifkan proses belajar mengajar pada 17-19 Juni mendatang. Para santri dari Banyuwangi dijadwalkan pada dua hari pertama, sedangkan yang dari luar kota pada hari ketiga.

"Hal ini agar lebih mudah proses pemeriksaan kesehatan dan pendataannya," ujar Pengasuh PP. Miftahul Ulum KH. Hayatul Ikhsan.

Santri putra dan putri di pesantren tersebut, mencapai 300-an orang. 38 santri di antaranya berasal dari luar kota. Seperti Bali dan Surabaya. 

"Kami telah mengumumkan sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi. Kami juga menyiapkan empat ruang isolasi bagi yang berasal dari luar kota ini. Mereka akan dipantau langsung oleh Poskestren (Pos Kesehatan Pesantren) bersama Puskesmas," imbuh Kiai Hayat.

Untuk menjamin penerapan physical distancing sendiri, pesantren mengaku memiliki ruang yang cukup representatif.

"Setiap kamar bisa diisi oleh 5 sampai 6 orang santri. Jadi, masih memungkinkan bagi mereka untuk menjaga jarak," terangnya.

Sebelumnya, sejumlah pengasuh dan pengurus pesantren di Banyuwangi bersama Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi siap terapkan konsep new normal menyambut kedatangan para santri. Sembari menunggu komando pemerintah pusat untuk mulai penerapannya, para pengasuh menyepakati sejumlah aturan new normal yang bakal diterapkan di lingkungan pondok pesantren.

Hal tersebut terungkap dalam rapat gabungan antara para pengasuh pesantren, PCNU Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi dan Polresta Banyuwangi di aula Kantor PCNU Banyuwangi, Minggu (31/5/2020). Untuk itu, pada rapat tersebut diambil kesepakatan sejumlah aturan new normal. Hadir dalam pertemuan tersebut, tak kurang dari 35 pesantren. 

Bupati Banyuwangi juga sebelumnya menggelar pertemuan dengan tokoh ormas Islam, seperti Muhammadiyah, Al irsyad, Lembaga Dakwah Islam Indonesia, Al-Irsyad. Juga Majelis Ulama Indonesia dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Banyuwangi, yang semuanya sepakat mendukung penerapan penerapan new normal dalam bidang keagamaan yang segera diberlakukan di Banyuwangi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES