Glutera News

Awas, Risiko Penyakit Kronis Akibat Kurang Gerak

Jumat, 05 Juni 2020 - 10:57 | 117.64k
(FOTO: Glutera.com)
(FOTO: Glutera.com)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Olahraga merupakan kegiatan yang surplus dengan berbagai manfaat. Asalkan tidak berlebih dan sesuai dengan porsi tubuh seseorang. Terlebih saat kondisi pandemi yang mewajibkan setiap orang berada dalam rumah, kegiatan olahraga sangat penting dilakukan.

Sayangnya dengan pemberlakuan jaga jarak, cenderung membuat sebagian orang tidak aktif bergerak. Gaya hidup sedentary (tidak bergerak dalam waktu lama) berpotensi menimbulkan penyakit kronis.

Duduk dan Kurang Aktivitas

Dalam satu hari, kira-kira berapa banyak waktu yang Anda habiskan untuk duduk? Apakah Anda lebih banyak duduk atau beraktivitas? Berapa banyak waktu yang Anda habiskan untuk berdiri, berjalan, atau melakukan olahraga ringan? 

Banyak bukti memperlihatkan bahwa kuranganya melakukan aktivitas fisik seperti terlalu banyak duduk dapat memicu berbagai penyakit kronis, dan hal ini tetap berlaku walaupun Anda dalam kondisi yang sangat sehat.  Menurut dr. James Levine, co-director dari Mayo Clinic, terdapat sedikitnya 10.000 penelitian yang telah diterbitkan yang memperlihatkan bahwa terlalu banyak duduk membahayakan kesehatan. Terlalu lama duduk bahkan memiliki angka kesakitan yang sama besarnya dengan merokok.

Berdiri Lebih Sehat Dibanding Duduk

Untungnya, Anda hanya perlu melakukan hal sederhana untuk mencegah hal ini: bergerak lebih banyak. Sebuah penelitian mengatakan bahwa hanya dengan berdiri selama 90 detik saja, otot dan sistem seluler yang memproses gula darah, kolesterol, dan trigliserida pada tubuh Anda akan aktif.

Dengan demikian, Anda dapat terhindar dari penyakit seperti diabetes dan serangan jantung. Di sisi lain, duduk selama lebih dari 8 jam per hari terlam memperlihatkan dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 sebanyak 90 persen. 

Menurut penelitian, tubuh kita sebenarnya dirancang untuk aktif sepanjang hari. Jika kita tidak memenuhi kebutuhan dasar ini, kita malah memberi beban bagi tubuh untuk mempertahankan kesehatannya. Duduk yang terlalu lama akan mengganggu aktivitas molekuler yang diperlukan tubuh untuk dapat berfungsi secara optimal, dan hasilnya akan mencetuskan berbagai penyakit. 

Dengan kata lain, kita memang membutuhkan istirahat, dan tujuan istirahat adalah sebagai jeda dalam aktivitas kita sehari-hari, dan bukan sebaliknya.

Menghindari Penyakit Kronis dengan Bergerak

Diabetes, kanker, penyakit jantung, dan penyakit neurodegeneratif merupakan beberapa penyakit yang dipengaruhi oleh level aktivitas fisik. Pada kanker misalnya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik sangat berperan pada penanganan dan pencegahan kanker. Karena aktivitas fisik menurunkan resistensi insulin, maka akan terciptalah lingkungan yang rendah gula pada tubuh yang akan memperlambat pertumbuhan dan penyebaran dari sel kanker. 

Bergerak juga meningkatkan sirkulasi, membawa lebih banyak oksigen ke dalam jaringan dan mengantarkan lebih banyak sel imun ke seluruh tubuh. 

Berolahraga juga membantu melindungi Anda dari penyakit neurologis, salah satu kelompok penyakit yang banyak menyerang usia tua. Penelitian membuktikan bahwa berolahraga dapat:

• Meningkatkan aliran darah ke otak: Oksigen dan aliran darah yang cukup ke otak dapat mengoptimalkan otak Anda dalam mengatur ekspresi gen-gen dalam tahap molekuler, melindungi Anda dari penyakit seperti Alzheimer dan Parkinson.

• Memicu pertumbuhan sel baru di otak: Pada bagian hippocampus, sel-sel otak baru ini membantu meningkatkan daya ingat dan daya belajar.

• Memicu pelepasan neurotransmitter: Beberapa neurotransmitter seperti endorphin, serotonin, dopamine, glutamat, dan GABA diketahui memberi efek yang positif bagi tubuh dan suasana hati manusia.

• Menurunkan terbentuknya plak yang akan menurunkan risiko terkena penyakit Alzheimer.

Tips Menghindari Risiko penyakit kronis Kalau Anda Sering Duduk Lama

Kurang beraktivitas sama sekali bukan merupakan gaya hidup yang baik. Duduk terlalu banyak akan menurunkan metabolism dan bertentangan dengan sistem yang telah dirancang untuk tubuh manusia. Akibatnya, gula darah, tekanan darah, dan kadar kolesterol dalam darah dapat menjadi tidak seimbang.

Tidak hanya itu, duduk terlalu lama dengan postur yang salah juga tidak baik bagi kesehatan punggung, leher, lengan, dan pergelangan tangan. Gangguan pada bagian tubuh tersebut dapat menyebabkan rasa sakit yang kronis. Perlu diingat, bahwa obat penahan nyeri bukanlah jawabannya. Anda harus menghindari duduk yang terlalu lama dan bergerak sebanyak mungkin. 

Anda dapat menggunakan fitness tracker pada smartphone Anda untuk memantau pergerakan Anda. Normalnya, Anda dianjurkan untuk bergerak sebanyak 7000 hingga 10000 langkah per hari, atau duduk kurang dari tiga jam per hari. Sebagai panduan praktis, jika Anda duduk selama satu jam, Anda berarti sudah duduk terlalu lama. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES