James Hoesterey: Saya Harus Luruskan Kesalahpahaman Tentang Islam di Amerika

TIMESINDONESIA, JAKARTA – James Hoesterey seorang dosen agama dan Anthropology di Universitas Emory Amerika Serikat mengungkapkan pandangannya tentang Islam di Indonesia melalui Zoom yang juga di siarkan melalui Facebook Imam Shamsi Ali pagi ini, Jumat (5/6/2020).

Dalam kisahnya, sebagai sarjana antropologi kala itu, James sempat mempelajari Islam di Indonesia pada tahun 2001, tepat pada saat tragedi 9/11 terjadi. Saat itu, James yang masih belia tinggal di Bukittinngi dan ingin mengontak keluarganya melalui internet.

Pemilik warnet yang dia dikunjungi mendekatinya dan menawarkan telpon gratis agar James bisa menghubungi saudara-saudaranya di Amerika. "And there I (saya) harus meluruskan kesalahpahaman terhadap agama Islam di Amerika," terangnya dengan bahasa Indonesia yang lancar melalui Zoom.

Dari situlah James Hoesterey lebih jatuh cinta lagi dengan Indonesia. Dilansir dari laman Emory, James yang memakai baju Batik saat konferensi Zoom ini pun pernah menjabat sebagai ketua Komite Studi Indonesia-Timor Leste di Association for Asian Studies (2011-2015).

James juga sempat membukukan pengalamannya mengeni Islam dalam sebuah buku bertajuk Rebranding Islam: Piety, Prosperity, and Self-help Guru (Stanford University Press, November 2015).

Penelitian demi penelitian yang dia lakukan di Indonesia bahkan membuat nya menjuluki Islam di Indonesia sebagi “smiling Islam” (Islam tersenyum).

Saat ini James Hoesterey juga bertugas di dewan Komisi Antropologi Visual (CVA) dan telah bekerja pada beberapa film dokumenter terutama tentang Islam di Indonesia dan Ethiopia yang disiarkan di seluruh dunia di Discovery Channel, National Geographic International, Travel Channel, dan BBC. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement