Peristiwa Daerah

BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi dan Banjir Rob di Perairan Utara Jawa

Jumat, 05 Juni 2020 - 06:13 | 30.54k
Petugas memperhatikan kondisi laut Jawa yang mengalami kenaikan ketinggaian permukaan air sebelum melakukan pencarian dua nelayan di Indramayu juga tenggelam akibat diterjang gelombang tinggi. (Foto: Satpolair Indramayu for TIMES Indonesia)
Petugas memperhatikan kondisi laut Jawa yang mengalami kenaikan ketinggaian permukaan air sebelum melakukan pencarian dua nelayan di Indramayu juga tenggelam akibat diterjang gelombang tinggi. (Foto: Satpolair Indramayu for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, INDRAMAYU – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi terjadinya gelombang tinggi dan banjir rob di laut utara Jawa. BMKG memperkirakan tingginya permukaan air laut masih terjadi pda awal Juni ini.

Plt. Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Herizal, mengatakan, pekan terakhir bulan Mei lalu, wilayah pesisir barat Sumatera bagian selatan dan pesisir selatan Jawa hingga NTT terdampak limpasan air laut yang masuk ke daratan (Rob).  Hal tersebut sesuai dengan peringatan dini yang telah dikeluarkan oleh BMKG.

Rob berdampak signifikan dipicu oleh kombinasi antara periode  pasang air laut akibat pengaruh fase bulan mati bersamaan dengan adanya rambatan gelombang tinggi dari Samudera Hindia.

"Pada awal Juni ini, potensi “Rob” diperkirakan akan kembali terjadi khususnya untuk Perairan Utara Jawa," ujar Herizal melalui keterangan tertulis, Kamis (4/6/2020).

Herizal menguraikan, potensi tersebut disebabkan oleh kondisi pasang air laut yang cukup tinggi di beberapa wilayah Indonesia akibat fase bulan purnama 
(full moon/spring tide). Selain dari faktor astronomis, terdapat faktor meteorologis berupa potensi gelombang tinggi yang diprakirakan terjadi mencapai 2,5 meter hingga 4,0 meter di Laut Jawa. "Yang dibangkitkan oleh embusan angin kuat dan persisten mencapai kecepatan hingga 25 knot (46 Km/Jam) yang ikut berperan terhadap peningkatan kenaikan tinggi muka air laut yang terjadi di 
Perairan Utara Jawa," ujarnya.

Secara klimatologis, dikatakan Herizal, tinggi muka air laut pada bulan Mei dan Juni di Perairan Indonesia umumnya berada di atas tinggi muka laut rata-rata (mean sea level, MSL).

Potensi gelombang tinggi di Laut Jawa dan “ROB” di Pesisir Utara Jawa diperkirakan akan berlangsung hingga Sabtu 6 Juni mendatang dan memiliki kecenderungan menurun seiring dengan penurunan kecepatan angin. 

"Masyarakat terutama yang bermata pencaharian dan beraktivitas di pesisir atau pelabuhan diharapkan meningkatkan kewaspadaan dan upaya mitigasi terhadap potensi bencana “Rob” terutama untuk daerah-daerah pantai berelevasi rendah seperti Pesisir utara Jakarta, Pekalongan, Cirebon, dan Semarang.

"Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG senantiasa membuka 
layanan informasi cuaca 24 jam," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES