Peristiwa Daerah Bencana Nasional Covid-19

PCNU Bondowoso Minta Pemkab Jemput Bola untuk Rapid Test Gratis Santri

Kamis, 04 Juni 2020 - 21:45 | 43.65k
Pengurus PCNU Bondowoso saat rapat dengan Komisi IV DPRD Bondowoso (Foto: PCNU Bondowoso for TIMES Indonesia).
Pengurus PCNU Bondowoso saat rapat dengan Komisi IV DPRD Bondowoso (Foto: PCNU Bondowoso for TIMES Indonesia).
FOKUS

Bencana Nasional Covid-19

TIMESINDONESIA, BONDOWOSOPCNU Kabupaten Bondowoso, meminta pemerintah setempat agar jemput bola untuk melakukan rapid test gratis. Yakni bagi santri yang akan kembali pondok, pasca libur Hari Raya Idul Fitri.

Pengurus PCNU Bondowoso, KH Dr. Mas'ud Ali mengatakan seharusnya yang menjadi fokus Pemerintah Bondowoso saat ini memastikan warganya sehat terlebih dahulu. 

Maka kata dia, rumah sakit dan Puskesmas harus dipersiapkan untuk memfasilitasi santri yang mau melakukan tes rapid. Atau pemeriksaan kesehatan untuk kembali ke pondok masing-masing.

"Tanpa harus terlebih dahulu menunggu ada yang mengajukan, dari lembaga pesantren atau organisasi alumni pesantren," katanya saat rapat dengan Komisi IV DPRD Bondowoso, Kamis (4/5/2020).

Pihaknya meminta agar tes ini digratiskan khususnya bagi santri dengan masalah ekonomi. Kecuali memang yang mampu, dan mau melakukan tes mandiri. 

"Kita perlu hindari semacam hal itu, kami minta harus ada pengecualian, jika perlu semuanya harus digratiskan," pintanya.

Adapun untuk pesantren-pesantren yang ada di Bondowoso kata dia, harus disterilkan terlebih dahulu dengan disinfeksi, sebelum santri itu kembali ke pondok masing-masing.

Dijelaskannya juga, mestinya Dinkes Bondowoso tidak menunggu rapat bersama ormas dan komisi IV DPRD Bondowoso. Seharusnya terlebih dahulu sudah diambil kebijakan sebelumnya.

"Pandemi ini sudah menjadi alasan bagi pemerintah, melakukan pembiayaan gratis," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Bondowos, dr Mohammad Imron mengatakan jika alat rapid test memenuhi, maka akan dilakukan rapid test untuk semua. 

"Tapi untuk santri dari luar Bondowoso, kita harap melakukan rapid di daerah masing-masing. Sementara untuk Bondowoso, diprioritaskan yang berasal kecamatan yang zona merah, termasuk dari bukan zona merah tapi ada keluhan," katanya saat dikonfirmasi.

Menurutnya, stok rapid test yang dimiliki sekitar 6.000. Sementara jumlah santri di Bondowoso sekitar 10.000-15.000. Otomatis alat rapidnya tidak akan cukup.

"Kalau kita penuhi semua rapid test 10.000 sampai 15.000. Maka tidak cukup. Belum lagi santri Bondowoso yang akan keluar (untuk balik pondok pesantren). Santri yang mau ke luar Bondowoso sekitar 4000," jelasnya memberikan tanggapan terhadap permintaan PCNU Bondowoso(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Bondowoso

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES