Peristiwa Internasional

Barack Obama Akhirnya Berkomentar Tentang Kematian George Flyod

Kamis, 04 Juni 2020 - 19:50 | 31.52k
Barack Obama (screenshot zoom BBC)
Barack Obama (screenshot zoom BBC)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Untuk kali pertama mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama menyampaikan pandangannya menyusul kematian George Flyod yang telah memicu gelombang unjukrasa besar-besaran di negara Paman Sam itu.

Dikutip dari BBC, Obama memang tidak langsung menyampaikan kritikan langsung atas kasusnya hingga efek yang ditimbulkannya.

Namun Obama menyampaikan, bahwa ia melihat potensi yang tak terbatas di wajah sesama orang Afrika-Amerika

"Penting untuk menyalurkan momentum yang dibangun dalam protes baru-baru ini untuk membawa perubahan," kata Obama, Kamis (4/6/2020).

Dalam komentar video pertamanya sejak kematian Floyd itu, Obama mengatakan demonstrasi itu sama mendalamnya dengan apa pun yang dia lihat dalam hidupnya, dan meminta orang Amerika untuk mengambil kesempatan untuk menangani masalah mendasar di masyarakat.

"Terlalu sering beberapa dari kekerasan itu berasal dari orang-orang yang seharusnya melayani dan melindungi Anda," kata Obama.

"Aku ingin kamu tahu bahwa kamu penting. Aku ingin kamu tahu bahwa hidupmu penting, impianmu penting," katanya.

"Ada perubahan dalam pola pikir yang terjadi, pengakuan yang lebih besar bahwa kita bisa berbuat lebih baik," tambahnya.

Obama sama sekali tidak berkomentar langsung tentang penanganan Trump terhadap kerusuhan itu, meskipun dia mendesak para walikota di seluruh negeri untuk meninjau kembali kebijakan penggunaan kekuatan mereka.

Berbeda dengan sikap mantan Menteri Pertahanan Amerika Serikat, James Mattis yang mengecam Presiden Donald Trump, dengan mengatakan ia sengaja memicu perpecahan.

Dia mengatakan dia "marah dan terkejut" dengan penanganan Trump atas protes yang sedang berlangsung atas kematian Afrika-Amerika George Floyd di tangan polisi.

Mattis berhenti pada 2018 setelah Trump memutuskan untuk menarik pasukan AS keluar dari Suriah.

Mattis mencaci maki "penyalahgunaan wewenang" Trump, dan mendukung para pengunjuk rasa yang berusaha menjunjung tinggi nilai-nilai Amerika, seperti yang dilakukan mantan Presiden Barack Obama.

"Kami menyaksikan konsekuensi dari tiga tahun upaya yang disengaja ini. Kami menyaksikan konsekuensi dari tiga tahun tanpa kepemimpinan yang matang," lanjutnya.

Trump menggambarkan Mattis sebagai "jenderal berlebihan". Trump juga memposting serangkaian tweet di mana ia mengklaim telah memecat Mattis.

"Saya tidak suka gaya kepemimpinan, atau banyak hal lain tentang dia, dan banyak orang lain setuju," tulis Trump. "Senang dia pergi!," tulisnya kemudian.

Sementara itu protes atas kematian George Flyod terus berlanjut di puluhan kota pada Rabu malam meskipun jam malam diberlakukan secara luas.

Sebagian besar demo mereka berlangsung  damai, seperti di Los Angeles dan Chicago yang melonggarkan pembatasan mereka di tengah harapan bahwa kekerasan terburuk telah berlalu.

Pemeriksaan post-mortem telah mengungkapkan bahwa George  Floyd memiliki coronavirus pada awal April. Namun para pejabat menekankan, ini tidak menjadikan penyebab kematiannya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Adhitya Hendra
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES