Peristiwa Daerah

Wiwik Romiyati, Guru Kota Madiun Diwisuda Jadi Abdi Dalem Keraton Yogyakarta

Kamis, 04 Juni 2020 - 18:42 | 117.86k
Wiwik Romiyati, guru SDN Madiun Lor 5, Kota Madiun. (Foto: Wiwik for TIMES Indonesia)
Wiwik Romiyati, guru SDN Madiun Lor 5, Kota Madiun. (Foto: Wiwik for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MADIUN – Nyai Mas Bekel Martasetyawati. Itulah nama baru Wiwik Romiyati, guru SDN Madiun Lor 5, Kota Madiun. Namanya "berganti", setelah dia diwisuda menjadi abdi dalem Keraton Yogyakarta.

Wisuda abdi dalem baru diikuti 50 orang. Mereka berasal dari beberapa daerah dan berbagai latar belakang. Mulai PNS, TNI Polri, pegawai BUMN, perangkat desa, legislatif, hingga pensiunan. Wisuda abdi dalem digelar di Bangsal Trajumas Keraton Yogyakarta pada Selasa (2/6/2020) dengan menerapkan perotokol kesehatan.

Abdi-Dalem-Keraton-Yogyakarta-b.jpg

"Berminat dan bersedia menjadi abdi dalem keraton, karena ingin nguri-uri budaya Jawa. Kami kan juga pecinta budaya. Harapannya, setelah ini dapat menambah wawasan budaya Jawa khususnya Keraton Yogyakarta," ujar Wiwik Romiyati, kepada TIMES Indonesia, Kamis (4/6/2020).

Tugas abdi dalem, lanjut Wiwik, adalah ikut nguri-uri budaya Jawa. Menurutnya, sebelum diwisuda sebagi abdi dalem, dirinya mengikuti tes tulis dan wawancara. Lalu dilanjutkan pengenalan tentang keraton. Termasuk belajar jempringan. "Jempringan adalah salah satu materi pengenalan budaya keraton. Ada juga pengenalan tata cara berbahasa, berbusana, berjalan di dalam keraton," tambah warga Jalan Cempedak Gang IV, Taman, Kota Madiun itu.

Wisuda dipimpin oleh KRT Jatiningrat, pengageng Tepas Dwarapura Keraton Yogyakarta, saudara sepupu Sultan Hamengku Buwono X.

Menariknya, bangsal Trajumas yang digunakan peserta wisuda di dalamnya ada seperangkat gamelan yang diberi nama Kyai Nogowilogo. Gamelan itu yang membuat adalah Raden Ronggo Prawirodirjo I atau Bupati Madiun (Mancanegara Timur) yang dimakamkan di Makam Taman, Kota Madiun.

"Ini tentu membawa makna khusus bagi saya yang dari Kota Madiun. Karena sebenarnya biasanya di bangsal Kesatriyan. Tapi karena Covid-19, dipindah ke bangsal Trajumas yang lebih terbuka sehingga pas dengan protokol kesehatan," tambah Wiwik yang juga pegiat sejarah dan budaya Historie van Madioen (HvM) ini yang diwisuda menjadi abdi dalem keraton Yogyakarta. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Bambang H Irwanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Madiun

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES