Ekonomi

Pandemi Covid-19, Bisnis ATK Sepi Meski Jelang Tahun Ajaran Baru

Rabu, 03 Juni 2020 - 23:46 | 734.38k
Toko ATK (FOTO: Istimewa)
Toko ATK (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, SEMARANG – Bisnis perlengkapan alat sekolah saat ini masih sepi meski tahun ajaran baru 2020/2021 sudah dekat. Sejumlah toko alat tulis kantor (ATK) di Semarang, mengaku kehilangan banyak pembeli karena tidak ada kepastian kapan sekolah kembali dibuka akibat pandemi virus corona.

Toko AJM Stationery yang terletak di Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang adalah salah satu yang mengklaim penjualannya anjlok hampir 80 persen selama pandemi Covid-19. Penjual di Toko AJM Stationery, Silahudin (43) menduga jika kondisi demikian akibat belum jelasnya kapan sekolah mulai masuk. Begitu pula dengan berbagai kantor yang mengurangi jam kerja.

"Biasanya memasuki tahun ajaran baru seperti ini kami mendapat orderan ATK dari sekolah dan juga kantor-kantor. Namun demikian tahun ini sangat sepi," ungkapnya pada TIMES Indonesia, Rabu (3/6/2020).

Silahudin juga menambahkan jika biasanya saat seperti ini banyak yang mulai membeli buku sekolah. Mulai dari anak sekolah hingga mahasiswa. Namun saat ini kampus juga mengalihkan pembelajaran dengan sistem online.

"Bahkan, salah satu cabang dari toko kami yang mayoritas pekerjanya mahasiswa terpaksa kami pulangkan. Ini karena mahasiswa juga tak ada kegiatan di kampus dan pada balik serta toko tersebut sepi. Jadi sebanyak 70 persen pekerja yang dari mahasiswa kami ongkosi buat balik ke rumah masing-masing," tambahnya.

Namun demikian Silahudin mengaku masih beruntung karena menjelang hari lebaran kemarin pihaknya tetap bisa memberikan THR kepada para karyawannya. 

Sementara itu, kondisi sepinya pembeli juga dialami oleh salah satu toko ATK Nam-Bie yang terletak di Jl. Pemuda No.41, Pandansari, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang. Salah satu staf dari Nam-Bie, Budi Hadianto menyampaikan jika omset penjualan menurun sejak banyak diliburkannya sekolah dan terjadi pembatasan jam kerja kantor. 

"Bahkan memasuki tahun ajaran baru yang biasanya ramai kini kondisinya sama saja seperti hari biasa. Kami baru kali ini mengalami hal seperti ini," tuturnya.

Namun demikian pihaknya kurang begitu paham apa yang menjadi alasan. Bisa jadi menurutnya karena stok ATK di kantor masih ada atau juga akibat pengurangan belanja. Sementara untuk kasus di sekolah-sekolah, dia menduga jika belum jelasnya kapan sekolah masuk serta sistem pembelajaran online sangat mungkin menjadi pemicunya. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Semarang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES