Peristiwa Nasional

Sambut New Normal, HIPMI Banyuwangi: Kami Belum Semuanya Membaik

Rabu, 03 Juni 2020 - 21:07 | 22.06k
Ketua BPC HIPMI Banyuwangi, Dede Abdul Ghani (tengah). (FOTO: Rizki Alfian/ TIMES Indonesia)
Ketua BPC HIPMI Banyuwangi, Dede Abdul Ghani (tengah). (FOTO: Rizki Alfian/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Upaya pemerintah untuk menuju tatanan kehidupan baru atau New Normal terus dilakukan. Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Banyuwangi juga turut melakukan persiapan.

"Kami apresiasi langkah dari pemerintah untuk menyambut new normal ini. Kami tentu juga tidak tinggal diam, sejumlah langkah juga terus kita lakukan," ungkap Ketua BPC HIPMI Banyuwangi, Dede Abdul Ghani, Rabu (3/6/2020).

Dede mengatakan, pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia tidak hanya berdampak pada sektor ekonomi semata. Namun, berimbas pula pada sektor lain. Hal ini, menjadikan penanganannya membutuhkan langkah optimal dan terukur.

"Makannya kita harus terus menumbuhkan kesadaran jiwa gotong royong untuk membangun kondisi seperti ini lebih baik lagi. Kalau kita hanya mengandalkan daerah atau negara, kami kira kurang bijaksana," ujar Dede.

Menurut Dede, saat ini program dari pemerintah untuk relaksasi dunia usaha sudah mulai berjalan meski belum maksimal karena mungkin keterbatasan SDM. 

"Jika kita berkaca kondisi Banyuwangi satu bulan lalu dengan hari ini, tidak jauh beda. Kami belum semuanya pulih dan masih dalam kondisi sulit," terangnya.

Dede mengakui strategi bertahan para pengusaha masih tetap sama seperti awal terjadi pandemi Covid-19. Mulai dari pengurangan karyawan, gaji, dan lain-lain. 

Sebelumnya Pemkab Banyuwangi menyosialisasikan skema new normal untuk bisnis kuliner, mulai pusat kuliner rakyat, rumah makan, kafe, hingga restoran. Skema itu dituangkan dalam Surat Edaran Bupati Banyuwangi Nomor 440/1406/429.034/2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Restoran/Kafe/Rumah Makan/Tempat Kuliner dalam Mewujudkan Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman dari Covid-19 di Banyuwangi.  

Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, sosialisasi diperlukan agar ketika new normal diberlakukan, para pelaku kuliner telah siap.

”Karena kan butuh beberapa kelengkapan alat yang harus dimiliki, ada SOP-nya, makanya harus disosialisasikan dulu, harus disiapkan dulu,” terang Anas.

Dia mengatakan, Banyuwangi dipilih Kementerian Pariwisata sebagai salah satu daerah yang disiapkan untuk pembukaan kembali destinasi wisata Indonesia guna menyambut new normal.

”Namun, untuk kapan waktunya, kami menunggu komando pemerintah pusat,” ujarnya.

Anas pun mulai mempersiapkan sejumlah skenario New Normal bisnis kuliner yang mengatur pelaku usaha maupun pengunjungnya. Sejumlah protokol kesehatan diterapkan ketat. "Kita ingin aman dari Covid-19 sekaligus ingin produktif agar ekonomi masyarakat pulih,” tandas Anas. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES