Peristiwa Nasional

Wawali Whisnu Sakti Jadi 'Korban' Kelalaian Dinas Kesehatan Kota Surabaya

Rabu, 03 Juni 2020 - 21:15 | 40.59k
Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana dalam kunjungannya ke warga Kedung Turi yang sempat dipulangkan dari karantina, Minggu (31/5/2020). (FOTO: Ammar Ramzi/ TIMES Indonesia)
Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana dalam kunjungannya ke warga Kedung Turi yang sempat dipulangkan dari karantina, Minggu (31/5/2020). (FOTO: Ammar Ramzi/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYAWakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana menjadi 'korban' atas dugaan kelalaian Dinas Kesehatan kota Surabaya (Dinkes Surabaya). Rabu, (3/6/2020) sebanyak 15 warga Kedung Turi, Kelurahan Kedungdoro yang mulanya dinyatakan negatif Covid-19 diralat oleh pihak Puskesmas Kedungdoro. Lima diantara warga tersebut kembali dinyatakan positif.

Padahal Whisnu Sakti sempat mengunjungi warga tersebut pada Minggu, (31/5/2020).

Kronologis

Tepatnya pada Jumat, (29/5/2020) sebanyak 22 warga Kedung Turi IV, RW 8, mengikuti rapid test yang diadakan pemerintah kota Surabaya di Gedung Siola.

Sehari kemudian, pada Sabtu (30/5/2020) sore, warga diberi kabar bahwa hasil PCR menyatakan 15 warga tersebut negatif dan diperbolehkan pulang.

Whisnu-Sakti-Buana-7.jpg

Guna menyemangati warga yang telah pulang, Whisnu berniat untuk menyambangi warga pasca karantina tersebut pada Minggu (31/5/2020).

Ternyata hari ini, pihak Puskesmas Kedungdoro menyatakan lima diantara warga tersebut kembali dinyatakan positif Covid-19.

Otomatis Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya itu menjadi ‘korbannya’.

Whisnu saat ini harus menjalani karantina mandiri karena berstatus orang dalam pemantauan (ODP), menyusul kabar tersebut.

“Iya ini saya akan melaporkan kepada Bu Wali kenapa Dinkes bisa kecolongan. Memulangkan warganya yang masih berstatus positif,” ungkap politisi PDI Perjuangan yang akrab disapa WS saat dikonfirmasi via ponsel, Rabu (3/6/2020).

Alumnus ITS Surabaya ini sekaligus meminta izin kepada Risma untuk menjalani karantina mandiri.

"InsyaAllah tidak ada apa-apa. Karantina itu hal biasa. Ini resiko ketika turun menguatkan warga di perkampungan. Mohon doanya,” terang WS.

Kami Harus Percaya pada Siapa?

Terpisah, Ketua RT/RW 04/08 Kedung Turi, Malik merasa resah atas kabar diralatnya data tersebut. Ia mengaku sejak pemulangan belasan warganya, pihak Dinkes Surabaya sudah menyatakan negatif Covid-19.

”Tapi hasil swab tesnya tidak segera diumumkan. Warga ditelpon satu persatu di kamar dikatakan siap-siap untuk pulang. Ternyata seperti ini, kami harus percaya kepada siapa?” ujar Malik.

Whisnu-Sakti-Buana-8.jpg

Ia bersama seluruh warga kampung sudah terlanjur bahagia mendengar informasi pemulangan tersebut.

”Kalau begini, saya selaku RT dibuat bingung dan sedih," tambah Malik.

Saat ini upaya menenangkan warga tengah ia lakukan di tengah kebingungannya sendiri. Perihal carut marut penanganan warga Kedung Turi ini juga turut mendapat kecaman dari Politisi Partai Nasdem Surabaya, Imam Syafii.

Legislator Komisi A DPRD Surabaya itu menyatakan bahwa kejadian ini tidak hanya membahayakan bagi warga yang dinyatakan positif hasil swab, tapi juga bisa menulari orang lain.

“Apalagi ada dua warga yang positif hasil swab pergi ke Madura karena orang tuanya meninggal,” kata Imam yang menerima laporan dari pengurus RT setempat.

“Sungguh saya sangat mengecam penanganan Covid-19 model ini,” tandasnya.

Imam menambahkan, penanganan Covid-19 di daerah pemilihannya tersebut sejak awal memang terkesan asal-asalan. Ternyata, tempat isolasi di hotel tidak seperti digembar-gemborkan Wali Kota Tri Rismaharini bahwa warga merasa nyaman tinggal sementara di hotel. 

”Penanganannya juga juga tidak sesuai SOP. Ini bahkan membuat warga semakin stress,” pungkas Imam usai mengetahui dugaan kelalaian oleh Dinkes Surabaya. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES