Peristiwa Daerah

Sejarah Awal Mula Kedatangan Orang Tionghoa ke Cirebon

Rabu, 03 Juni 2020 - 13:59 | 187.10k
Perkampungan Tionghoa di Kota Cirebon di awal tahun 1900an. (Foto: Leiden University Libraries)
Perkampungan Tionghoa di Kota Cirebon di awal tahun 1900an. (Foto: Leiden University Libraries)

TIMESINDONESIA, CIREBON – Wilayah Cirebon, berdasarkan sejumlah catatan sejarah, sejak dulu sudah lama dikenal oleh masyarakat di daratan Tionghoa. Karena itu, tidak mengherankan jika banyak masyarakat Tionghoa yang rela jauh-jauh datang ke Cirebon, kemudian memilih untuk menetap.

Budayawan Tionghoa asal Cirebon, Jeremy Huang mengungkapkan, dari buku berjudul 'Laksamana Cheng Ho' karya Tan Ta Sen, warga Tionghoa datang berbondong ke Nusantara melalui tiga jalur perdagangan, yakni Chama, Sutra, dan Keramik. Dari negeri asalnya, warga Tionghoa membawa barang-barang perdagangan tersebut ke seluruh penjuru Nusantara, maupun wilayah lainnya.

"Dari ketiga jalur tersebut, yang termuda adalah Jalur Keramik," jelasnya, Rabu (3/6/2020).

Kemudian, lanjutnya, berdasarkan penjelasan dari buku 'Nusa Jawa Silang Budaya' karya Dennys Lombard, kapal milik pendeta Buddha, Fai Xian (Fa Shen) sempat tinggal di Jawa selama 5 bulan, yakni dari Desember 412 hingga Mei 413. Hal tersebut dikarenakan kapal tersebut terdampar di Pulau Jawa ketika dalam perjalanan pulang dari India ke Tiongkok.

"Perjalanan yang diikuti orang-orang dari Kun Lun tersebut, menggunakan kapal yang panjangnya 200 kaki atau kira-kira 60 meter," jelasnya.

Jeremy melanjutkan, dalam buku tersebut juga dijelaskan, dalam berita tahunan Dinasti Selatan (Song Shu dan Liangshu), Tang shu, Xin Tian Shu, dan Shongshi menyebutkan nama She Po di Nusantara. Nama ini mengacu pada penyebutan Pulau Jawa untuk abad ke-5.

Di situ juga disebutkan nama Heletan yang terletak di She Po La (sebutan untuk Jawa). He Le Tan (Ho Lo Tan) ini adalah nama lain dari Kerajaan Tarumanegara.

"Dengan kata lain, bangsa Tionghoa sudah singgah ke daratan Jawa sekitar abad ke-5, dan melakukan hubungan dagang dengan Kerajaan Tarumanegara," ungkapnya.

Jeremy melanjutkan, kisah kedatangan bangsa Tiongkok yang terkenal adalah kedatangan Laksmana Cheng Ho. Ada banyak sumber yang menceritakan kedatangan rombongan Laksmana Cheng Ho ke Muara Jati.

Salah satu rombongan Laksmana Cheng Ho bernama Ma Huan, menulis buku berjudul 'Yingya Sheng Lan'. Dalam buku tersebut, Cirebon dinamakan dengan sebutan nama Ching Li Wen, yang artinya Sumber yang Dalam.

"Karena di Cirebon banyak kekayaan alam dan hewan laut," tuturnya.

Dalam buku tersebut, lanjutnya, dituliskan tentang adanya perkampungan warga Tionghoa di Sarindil, Talang, dan Sembung. Diperkirakan, Ma Huan pernah singgah di Talang Kota Cirebon. Karena nama Talang sendiri berasal dari kata Sam Po Toa Lang artinya 3 orang yang dihormati.

"Ketiga orang ini mengacu kepada Cheng Ho, Ma Huan, dan Ha San," tuturnya.

Kemudian, lanjut Jeremy, masyarakat Tiongkok pun datang berbondong ke Cirebon. Pada tahun 1700, seorang pedagang dari Provinsi Fu Jian Tiongkok bernama Tan Hwie Tjeng, datang ke Tuban. Keturunannya yang bernama Tan Ko Leng pindah ke Gebang Cirebon, dan menetap di Gebang dan memiliki seorang putra bernama Tan Kim Lan lahir 1880 di Gebang. Kemudian, pada tahun 1900 pindah ke Pagongan Cirebon.

Jeremy melanjutkan, ada kisah sejarah dari sumber lain soal warga Tionghoa ini, konon pada tahun 1860, Tan Hay Hap sebelum ke Bandung pernah singgah dan tinggal di Jamblang, Kabupaten Cirebon. Lalu pada tahun 1862 Tan Hay Hap tinggal di Bandung. "Tahun 1890-an, Tjiong A Teng juga datang dari Tiongkok ke Cirebon, kemudian membangun pabrik tegel di Pagongan Gang Bie Liong," tuturnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Cirebon

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES