Peristiwa Nasional

Dokter Joni Buka Fakta Bantuan Gubernur Jatim untuk Surabaya

Rabu, 03 Juni 2020 - 09:05 | 58.00k
Ketua Gugus Kuratif Covid-19 Provinsi Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi. (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Ketua Gugus Kuratif Covid-19 Provinsi Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi. (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Ketua Gugus Kuratif Covid-19 Provinsi Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi membongkar sederet fakta dukungan Pemprov Jatim untuk Kota Surabaya. Menurut Joni, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa telah menggelontorkan berbagai macam bantuan dalam percepatan penanganan covid-19 di zona merah pekat ini. 

"Saya kira ibu gubernur sudah sangat perhatian betul kepada semua," tegas dr Joni, Rabu (3/6/2020). 

Bahkan,  hampir 70-80 persen rumah sakit milik provinsi (RSUD dr Soetomo) ditempati oleh warga Surabaya. Demikian juga dengan Rumah Sakit Lapangan Indrapura yang baru saja diresmikan oleh Kepala Gugus Tugas Pusat Doni Monardo dan Menteri Kesehatan Terawan. 

"Tadi saya lihat memang banyak yang dari luar kota, tapi 60 sekian persen dari Surabaya. Orang Surabaya. Ada yang dari Pati, ada yang dari Magetan. Tapi 60 sekian persen orang Surabaya," tandasnya. 

Direktur Utama RSUD dr Soetomo tersebut melanjutkan, jika seluruh upaya menyediakan fasilitas itu adalah wujud peran serta provinsi untuk menyehatkan orang Surabaya. 

"RSUD dr Soetomo itu sekarang punya 888 bed untuk merawat pasien Covid-19. Saya tingkatkan terus bed-nya. Tadi siang dibuka bed baru ICU sepuluh. Kemudian hasilnya 30-40. Itu pun masih antri di UGD. Itu juga sebagian besar orang Surabaya," ujar dr Joni. 

Bukan itu saja. Demikian juga dengan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur Surabaya. Total 112 bed sebagian besar dihuni oleh warga kota ini. 

"RSJ Menur apalagi, 112 bed itu orang Surabaya 84 persen. Jadi ya peranan provinsi besar," ungkapnya. 

Kemudian bermacam bantuan yang sifatnya tunai. Termasuk bantuan sosial, APD hingga dapur umum. 

"Bisa dilihat sendiri-lah untuk Surabaya. Bansosnya berapa, dapur umumnya berapa, bantuan sembako langsung berapa, APD jadi untuk Surabaya total APD yang terdistribusi ke Surabaya Raya saat ini bantuannya cukup besar," kata Joni. 

Oleh sebab itu, pihaknya mengingatkan jika Covid-19 tidak akan pernah selesai tanpa gotong royong dan saling membantu. 

"Saya kira Covid-19 ini tidak akan selesai kalau kita tidak gotong royong saling bantu membantu, programnya sama untuk menghalau Covid-19 ini," ucapnya. 

Program tersebut sangat mudah. Menyebarkan kepada media agar masyarakat melakukan social distancing, physical distancing, memakai APD, dan pola hidup sehat. Karena penyakit virus merupakan penyakit yang bisa sembuh sendiri. Maka, jika disiplin melakukan protokol kesehatan, pandemi ini akan hilang sendiri. 

"Gampang kok programnya sakjane, secara promotif kita sebarkan media untuk semua orang melakukan itu. Selesai, jadi sangat murah sebetulnya. Kalau semua orang seperti itu maka pandemi virus hilang dengan sendirinya," kata Ketua Gugus Kuratif Covid-19 Provinsi Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi terkait dukungan Pemprov Jatim untuk Kota Surabaya dalam penanganan covid-19.(*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Adhitya Hendra
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES