Kesehatan

Punya Kemiripan dengan Covid-19, Apa Itu Ebola?

Rabu, 03 Juni 2020 - 07:12 | 42.55k
Ilustrasi - Ebola (FOTO: Pexel.com)
Ilustrasi - Ebola (FOTO: Pexel.com)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Badan Kesehatan Dunia (WHO) memberikan peringatan perihal munculnya wabah penyakit yang disebabkan oleh virus ebola yang muncul di Republik Demokratik Kongo.

Virus ini terdeteksi menyebar di wilayah kesehatan Wangata, Mbandaka, Provinsi Equateur. Dalam situs resmi WHO, ada enam kasus yang berhasil diungkap di Wangata. Empat pasien meninggal dunia, sementara dua lainnya dirawat intensif.

Ebola bukan virus baru, virus ini pertamakali ditemukan di Afrika pada 1976. Di Kongo kasus yang terjadi baru-baru ini merupakan outbreak ke 11. Dalam kurun waktu itu, Mbadaka tercatat sudah dua kali dipetakan sebagai lokasi outbreak ebola. Sebelumnya pada Juni 2018 lalu di wilayah ini juga ditemukan kasus serupa.

Penyebaran virus ini hampir mirip dengan Covid-19, dari hasil penelitian virus ini awal mula berasal dari hewan liar. Ilmuwan meyakini bahwa inang dari virus ebola adalah kelelawar dari famili Pteropodidae, jenis kelelawar pemakan buah.

Tak hanya kelelawar,  beberapa satwa liar yang menjadi inang ebola diantaranya adalah  landak, simpanse, gorila, monyet, dan antelop. Mayoritas penduduk Afrika terinfeksi ebola karena kontak secara langsung dengan hewan yang ditemukan sakit atau mati di hutan yang berada di lingkungan domisili mereka.

Kemunculan ebola jelas membuat pemerintah Kongo semakin was-was, sebab mereka saat ini juga tengah mewaspadai merebaknya virus Covid-19. Mereka bahkan tengah menerapkan lockdown untuk membatasi gerak masyarakat agar Covid-19 tidak meluas.

Tingkat konfirmasi positif Covid-19 di Kongo juga cukup tinggi. Data WHO setidaknya ada 3.194 orang yang positif Covid-19, dengan kasus meninggal dunia sejumlah 72 kasus sedangkan yang terkonfirmasi sembuh adalah 454 pasien.

Tidak heran jika ebola menjadi bayang-bayang kepanikan ditengah merebaknya wabah Covid-19 di Kongo. WHO sendiri saat ini tengah memberikan perhatian serius pada terkait kasus ebola di Kongo.

Melalui direktur WHO yang bertugas untuk Afrika, Matshidiso Rebecca Moeti mengatakan pihaknya telah bekerja sama dan menyusun strategi bersama Kementerian Kesehatan Kongo  untuk segera menghentikan wabah virus ebola yang tergolong jenis baru ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES