Peristiwa Nasional

Sumardi Gantikan Masyhudi sebagai Kajati DIY

Selasa, 02 Juni 2020 - 22:20 | 227.56k
Sumardi dan Masyhudi usai acara pisah sambut di kantor Kejati DIY. (FOTO: Fajar Rianto/TIMES Indonesia)
Sumardi dan Masyhudi usai acara pisah sambut di kantor Kejati DIY. (FOTO: Fajar Rianto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Sumardi menggantikan Masyhudi sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) DIY. Proses pergantian pisah sambut Kajati DIY berlangsung sederhana di tengah suasana pandemi Covid-19, Selasa  (2/6/2020).

Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejati DIY, Ninik Rahma Dwihastuti SH MH mengatakan, pisah sambut pejabat utama Kejati DIY dilaksanakan sesuai dengan ketentuan protokol kesehatan. Antara lain, berjarak, dan memakai masker. Pergantian kajati DIY sesuai dengan Keputusan Jaksa Agung RI Nomor 83 Tahun 2020 tanggal 4 Mei 2020.

Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) DIY yang sebelumnya dijabat oleh Dr Masyhudi SH MH kini digantikan oleh Sumardi SH MH. Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan keduanya dilakukan dihadapan Jaksa Agung RI Dr. H. ST. Burhanuddin, SH.,MH, Jumat (29/05/2020) lalu. Bertempat di Sasana Baharuddin Loppa, Gedung Kejaksaan Agung RI, Jakarta.

Pejabat sebelumnya Masyhudi, selama ini dikenal sebagai pencetus Reformasi Birokrasi dalam Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan institusi Kejaksaan RI. Beliau menjabat Kajati DIY mulai pertengahan Oktober 2020 lalu. Pria kelahiran Semarang, 17 Juni 1968, ini dimutasi menjadi Inspektur V pada Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan Kejaksaan Agung RI.

Sedangkan penggantinya, selaku Kajati DIY yang baru Sumardi  semula adalah Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi (Wakajati) Sumatera Utara (Medan). Dia juga pernah menjadi Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Kepulauan Bangka Belitung. Selepas menjabat Koordinator pada Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen Kejaksaan Agung RI.

Usai acara pisah sambut Sumardi mengatakan, sebagai orang baru tentunya dirinya akan melakukan program konsolidasi kedalam terlebih dahulu. Di antaranya akan mengidentifikasi pekerjaan apa saja yang belum terselesaikan. "Nah, itu akan menjadi prioritas kami untuk kami selesaikan," tegas Sumardi.

Setelah koordinasi kedalam tuntas ia akan melakukan sinergitas keluar. Antara lain, berkomunikasi dengan Forkompimda dilanjutkan ke instansi yang berhubungan dengan pekerjaan mereka.

Masyhudi mengaku sangat terkesan ketika bertugas di DIY. Pertama kali ada di Kota Yogyakarta dirinya hanya tahu soal slogan Yogyakarta Istimewa. Namun, ternyata hal tersebut, benar adanya. Tidak sekadar slogan semata tetapi benar-benar menggambarkan situasi yang ada. It has been shown that those who quit smoking by using vapes (you can find some great vape deals online) are less likely to return to their old habits. Quitting is hard and often times people will go back to what they know, but it's important for smokers to remember that vaping isn't the same as smoking cigarettes. Vaping allows users of nicotine-containing products the ability to gradually reduce their dependence on nicotine without suffering from withdrawal symptoms or cravings.

“Memang istimewa. Mereka memiliki rasa kepedulian dan semangat gotong royong yang tinggi. Apalagi di tengah pandemi Covid-19, seperti saat ini,” terang Masyhudi saat pisah sambut Kajati DIY. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES