Ekonomi Bencana Nasional Covid-19

Cerita Kaka Barbershop dan Los Tropis, Bisnis Kecil yang Sukses Beradaptasi Saat Pandemi

Selasa, 02 Juni 2020 - 21:32 | 127.01k
 Kaka Barbershop. (Foto: Instagram @kakabarbershop for TIMES Indonesia)
Kaka Barbershop. (Foto: Instagram @kakabarbershop for TIMES Indonesia)
FOKUS

Bencana Nasional Covid-19

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Karantina akibat pandemi Covid-19 memaksa banyak usaha untuk tutup pintu. Tapi bisnis kecil ini punya cara tersendiri untuk tetap melayani konsumen dan mengembangkan bisnisnya hingga mempertahankan cashflow positif.

Penerapan kebijakan social distancing memang diperlukan untuk kepentingan kesehatan semua orang. Tapi juga meninggalkan keputusan sulit bagi bisnis kecil yang bergantung pada aktivitas keseharian orang untuk bertumbuh. Bisnis kecil mulai dari industri makanan, jasa, dan ritel harus mengubah strategi normal mereka untuk bisa bertahan.

Kaka Barbershop, bisnis jasa potong rambut pria, dan LOS Tropis, bisnis minuman berbahan dasar buah dengan arsitektur toko yang estetik. Keduanya merupakan merchant Moka, startup kasir digital di Indonesia, yang menunjukkan resiliensi pada masa pandemi ini dengan mempertahankan cashflow bisnis yang positif. 

Kedua pemilik bisnis kecil di Kota Bandung ini berbagi tentang strategi mereka dalam situasi yang belum bisa dipetakan sekarang. Meskipun tidak ada pemenang dalam kondisi seperti ini, ketekunan dan strategi kreatif harus dimiliki oleh setiap pemilik bisnis.

Cara Baru Salurkan Produk

Karena terbatasnya aktivitas konsumen, pemilik bisnis perlu cara baru untuk menyalurkan produknya. Seperti yang dilakukan Kaka Barbershop, dengan menambahkan jasa layanan home service untuk konsumennya. 

“Standar home service kita, semua peralatan seperti masker dan sarung tangan, semua baru, dan konsumen bisa melihat sendiri kebaruannya, karena kita tidak hanya melindungi konsumen, tetapi juga karyawan kita,” ujar Gema Perdana, pemilik Kaka Barbershop.

Selain itu, bagi usaha yang menjual pengalaman sebagai nilai tambah bagi pelanggan, dibutuhkan pendekatan yang lebih personal. Konsumen yang biasanya datang ke LOS Tropis sambil minum di tokonya yang estetik, kini belum bisa menikmati itu. Sebagai gantinya, LOS Tropis mengkampanyekan gerakan “Izin Mampir Ke Rumahmu,” di mana LOS Tropis mengantarkan sendiri produknya ke rumah konsumen, untuk menambahkan sentuhan personal khas LOS Tropis. 

Invest in People

Pada masa pandemi ini, banyak bisnis yang terpaksa melepas karyawannya untuk kebaikan bersama. Namun dibaliknya, ada cerita yang membuat tersenyum, bagaimana hubungan Kaka Barbershop dan LOS Tropis dengan karyawannya selama pandemi ini. Gema dari Kaka Barbershop berujar, sejak dulu ia sudah memperlakukan karyawannya seperti keluarga. Meski sempat tutup dan karyawannya pulang ke kampung, tidak menghentikan rasa kekeluargaan mereka. “Karyawan yang pulang ke kampung, kami beri donasi untuk dia dan keluarganya,” ujar Gema.

Hal yang sama juga dilakukan Farhan Hakim, salah satu pemilik LOS Tropis, di mana ia menstimulasi karyawannya sendiri untuk mendapatkan pendapatan lebih dengan menjadi driver pesan antar. 

“Dengan modal Rp 10 ribu, karyawan bisa dapat 55 ribu per hari atau lebih jika banyak pesanan. Yang menjadi pegangan saya, dalam kondisi seperti ini, ada satu kue yang harus kita bagi, bukan untuk diri sendiri saja,” ujarnya.

Kedepannya, lanjut Farhan, jangan hanya berinvestasi dalam hal material, tetapi juga pada manusia. “Kita para pebisnis tidak tahu seberapa besar dampak yang akan terjadi pada kita. Tapi sekarang bukan berbicara tentang hak dan kewajiban lagi tetapi tentang kemanusiaan,” tandasnya.

Tetap Berhubungan dengan Konsumen

Salah satu cara yang diterapkan oleh LOS Tropis untuk tetap berhubungan dengan konsumen adalah dengan melakukan follow-up dua atau tiga hari setelah konsumen melakukan pembelian, untuk bertanya apakah produk mereka sudah dikonsumsi habis oleh konsumen. 

“Inisiatif ini bisa berguna untuk membuat konsumen melakukan pembelian ulang. Hal yang belum banyak dilakukan oleh banyak brand,” ujar Farhan.

Selain itu, pada masa awal pandemi, di saat Farhan menyadari dampak pandemi ini akan berlangsung lama, LOS Tropis membagikan produknya secara cuma-cuma kepada konsumen langganannya, untuk tetap berhubungan dengan mereka. 

Farhan berkata, pemilik bisnis harus menjalin keintiman dengan konsumen dan saling menguatkan. “Hal sekecil apapun tentang kepedulian waktu kita berdagang itu sangat diperhatikan konsumen,” ujarnya.

Inovasi dan Harapan

Meskipun bisnis sekarang berjalan lambat, hari-hari ini bisa dijadikan waktu untuk memikirkan langkah ketika nanti bisnis kembali beroperasi penuh. Gema Perdana mengaku Kaka Barbershop dapat bertahan di masa ini tidak lain karena bekal tabungan yang telah ia siapkan beberapa tahun belakang. Caranya, ia sisihkan lima persen dari omzet hariannya untuk keadaan krisis. 

Berbeda dengan LOS Tropis, yang berfokus pada pembuatan produk yang berkepanjangan (sustainable product) untuk jadi bekal untuk di masa depan. Farhan mengatakan dirinya telah menyusun sebuah produk dengan masa hidup yang cukup lama, bahan baku yang mudah didapat, harga dan produksi yang stabil, sehingga harapannya, produk tersebut tidak terlalu berimbas jika ada krisis di kemudian hari. 

Dengan berinvestasi memikirkan usaha-usaha apa yang dapat dilakukan di kemudian hari, akan memposisikan sebuah bisnis dengan peluang sukses dan bertumbuh di masa depan ketika bisnis kembali beroperasi penuh. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Bandung

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES