Ekonomi

Sejumlah Pedagang Masih Tetap Jualan Di Luar Blok Sayur Pasar Bangilan

Selasa, 02 Juni 2020 - 20:18 | 45.04k
Suasana dalam blok sayur pasar Bangilan paska Revitalisasi dan siap ditempati pedagang dan upaya penertiban pengelola pasar terhadap pedagang lesehan diluar blok sayur (02/06/2020).(Ahmad Istihar/TIMES Indonesia).
Suasana dalam blok sayur pasar Bangilan paska Revitalisasi dan siap ditempati pedagang dan upaya penertiban pengelola pasar terhadap pedagang lesehan diluar blok sayur (02/06/2020).(Ahmad Istihar/TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, TUBAN – Sejumlah pedagang pasar Bangilan yang berjualan di lapak luar bangunan blok sayuran. Mereka enggan berjualan di lokasi kios atau los yang baru selesai diserah terimakan kuncinya kepada para pegadang.

Pedagang pasar lebih memilih tetap bertahan berjualan di luar bangunan blok bangunan baru pasar tradisional milik pemerintah daerah Tuban tersebut.

“Masih banyak yang berjualan di depan blok sini pak.Makanya masih sepi,’’ungkap Yanik pedagang kelapa di dalam blok sayur, Selasa (02/06/2020)

Ia berharap juga dilakukan  penertiban terhadap pedagang pasar yang masih membuka lapak di luar tempat kios, los yang sudah ditentukan. “Harap saya, pedagang jualan di dalam meski bentuk lapaknya seperti ini,” sambungnya.

Koordinator atau pejabat setingkat kepala Pasar Bangilan, Sukro menjelaskan bahwa kajadian tersebut membuat sebagian pedagang di dalam blok sayur mengeluh. Mereka ingin penertiban dan sosialisasi untuk kembali menempati blok sayur.

“Kami berikan waktu semingu agar pedagang mau kembali masuk menempati kios atau los yang sudah ditentukan,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Tuban, Agus Wijaya mengatakan bahwa awal bulan Juni 2020 ini, dilakukan sosialisasi penertiban agar pedagang pasar untuk kembali menempati kios, los yang sudah selesai dibangun dan siap ditempati.

Pasalnya, kunci sudah diserahterimakan kepada pemilik 71 kios dan 198 los di pertengahan bulan puasa kemarin. “Hari ini dilakukan penertiban pedagang dengan cara pendekatan. Alhamdullillah, berjalan lancar,” tulisnya kepada TIMES Indonesia, Selasa (02/06/2020)

Mantan Pejabat Humas Pemkab Tuban Ini, enggan bicara lebih jauh soal sanksi bila ada pedagang yang masih membandel.

Untuk diketahui, proses panjang revitalisasi pasar Bangilan blok tengah (Sayur) mulai dilakukan bulan Oktober – Desember 2019 silam. Membutuhkan negoisasi alot dengan para pegadang pasar. Pasalnya, grand desain pasar ditetapkan penggembang PT Visicom Jakarta dalam prototype nya hanya menyediakan 71 kios dan 198 los untuk para pedagang.

Pemerintah pusat  lewat Kemendag RI menglokasikan senilai Rp 5,3 miliiar APBN 2019. Selain itu, revitalisasi pasar Bangilan ini, pada bulan Juni-November 2019 juga dikerjakan kegiatan pembangunan kontruksi revitalisasi, senilai Rp 1,3 miliiar Dana Alokasi Khusus (DAK) Tuban tahun 2019 oleh pengembang lokal, CV Dwi Karya asal Kecamatan Jatirogo, lewat Diskoperindag Tuban.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Tuban

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES