Ekonomi

Bank Jatim: Sektor Pertanian Tumbuh 33 Persen di Tengah Pandemi

Selasa, 02 Juni 2020 - 20:02 | 39.50k
Ferdian Timur Satyagraha selaku Direktur Bank Jatim (Foto: Instagram Ferdian T. Satyagraha)
Ferdian Timur Satyagraha selaku Direktur Bank Jatim (Foto: Instagram Ferdian T. Satyagraha)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Potensi terbesar perdagangan Jawa Timur di tengah pandemi covid-19 ada pada sektor pertanian. Sektor pertanian Jawa Timur tercatat tumbuh 33 persen.

“Perdagangan saat ini potensi terbesarnya ada di pertanian. Pertanian tumbuh 33 persen, contohnya sektor tebu memiliki risiko cukup rendah,” ujar Ferdian Timur Satyagraha Direktur Bank Jatim pada acara Markplus via zoom, Selasa (2/6/2020).

Bank Jatim saat ini fokus pada sektor peningkatan tertinggi. Per bulan April, jumlah kredit tumbuh sekitar 13,6 persen. Sementara kontribusi UMKM mencapai 20,4 persen.

Menurut Ferdian, pertumbuhan UMKM Jatim tidak terpengaruh begitu besar dibandingkan dengan daerah lain. Sedangkan pada posisi bulan April profit tumbuh sekitar 2 persen.

“Laba kami tumbuh 2 persen, harapan kami sampai akhir tahun pertumbuhannya positif. Kami memiliki 2 program untuk customer. Customer kami ada masyarakat dan government,” ujar Ferdian.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak.  Catatan Pemrov Jatim, sektor pertanian merupakan salah satu penopang utama perekonomian Jatim. Emil mengatakan sektor pertanian melibatkan setidaknya 1/3 tenaga kerja di Jawa Timur. Akibatnya mereka tidak mengalami goncangan yang besar akibat Covid-19.

Namun demikian produk turunan sektor pertanian khususnya olahan holtikultura, turut terpukul seiring dengan melemahnya sektor pariwisata di tengah pandemi Covid-19.

"Oleh karena itu perlu komunikasi efektif, inovasi, dan sinergi antar stakeholders dalam memasarkan produk UMKM pangan Jatim," ujar Emil.

Emil menambahkan bahwa potensi kolaborasi dengan Lumbung Pangan Jatim merupakan salah satu jalur pemasaran.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jatim Difi Ahmad Johansyah juga menyampaikan perlu adanya evaluasi dan penguatan fungsi Lumbung Pangan Jatim. Hal tersebut dinilai agar fungsi Lumbung Pangan Jatim dapat berjalan optimal dalam pelaksanaan tugas di masa mendatang.

Selain itu juga penting dilakukan upaya mapping stok komoditas pangan Jawa Timur yang nantinya dapat menjadi landasan kerjasama antardaerah berdasarkan data neraca pangan yang akurat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES