Peristiwa Daerah Jemaah Haji 2020

Kain Ihram dan Oleh-oleh Sudah Terbeli, Pasutri ini Batal Haji

Selasa, 02 Juni 2020 - 19:54 | 37.55k
 Sarnoto, 50 dan istrinya Sri Murniati, 45 warga Kebonadem, Rt 01/01 Kecamatan Brangsong menunjukkan pakaian ihram yang akan sudah dibelinya untuk persiapan ibadah haji 2020, Selasa (2/6/2020). (FOTO: Dhani Setiawan/TIMES Indonesia)
Sarnoto, 50 dan istrinya Sri Murniati, 45 warga Kebonadem, Rt 01/01 Kecamatan Brangsong menunjukkan pakaian ihram yang akan sudah dibelinya untuk persiapan ibadah haji 2020, Selasa (2/6/2020). (FOTO: Dhani Setiawan/TIMES Indonesia)
FOKUS

Jemaah Haji 2020

TIMESINDONESIA, KENDAL – Pasangan suami istri (pasutri) Sarnoto (50) dan Sri Murniati (45) harus merasakan kesedihan dan kekecewaan yang mendalam. Impian untuk bisa melaksanakan Rukun Islam ke-5 ke Tanah Suci tahun ini ternyata batal setelah pemerintah memutuskan pemberangkatan ibadah haji 2020 batal karena ada pandemi covid-19. 

Keduanya hanya bisa pasrah, dan menanti giliran pembarangkatan haji tahun depan (2021). Padahal pasutri sudah menyiapkan semua dengan sedemikian rupa untuk bersama-sama melaksankan haji tahun ini.

“Persiapan lahir dan batin semua sudah kami siapkan. Mulai dari latihan manasik, lempar jumrah, sai, towaf, doa-doa dan sebagainya. Persiapan fisik, kami juga setiap hari rajin berolahraga dan menjaga kesehatan dengan makanan bergizi,” kata Sarnoto, Selasa (2/6/2020).

Persiapan kelengkapan haji juga sudah ia siapkan. Terutama pakaian atau kain ihram  sudah dibelinya jauh-jauh hari. “Paspor sudah siap, malah rencananya dalam waktu dekat akan dilakukan oleh Vaksin Meningitis sebagai persyaratan pemberangkatan haji,” tutur Sarnoto sembari menunjukkan pakaian ihram yang baru saja dibelinya.

Warga Desa Kebonadem Rt 01/Rw 01, Kecamatan Brangsong ini mengatakan, ia dan istrinya telah mendaftar sebagai JCH melalui Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Raudhatul Jannah 2011 silam.  Pembayaran haji juga sudah dilunasi pada April lalu. “Malah besok (hari ini) rencananya akan dilakukan suntik vaksin meningitis untuk syarat pemberangkatan haji,” tuturnya.

Bahkan sang istri Sri Murniati sudah membeli oleh-oleh ibadah haji. Seperti sajadah, mukena, kopiah atau peci, dan poci atau teko arab yang terbuat dari kuningan. “Juga untuk syukuran atau selamatan sebelum keberangkatan haji juga sudah kami siapkan semua. Tinggal pelaksanaan saja,” kata Murniati.

Murniati mengaku jika tahun ini adalah pembatalannya yang kedua kalinya ia gagal melaksanakan Rukun Islam ke-5 itu. 2019 lalu ia dan suaminya masuk dalam daftar cadangan jamaah haji. Namun gagal berangkat karena kuota sudah penuh. “Tahun kami berharap bisa berangkat, tapi kenyataannya malah ditunda,” keluhnya.

Meski sedih dan kecewa dirasakan keduanya, tapi Sarnoto dan Murniati mengaku pasrah. Sebab, karena memang kondisinya tidak memungkinkan untuk dilaksanakan ibadah haji di Mekah tahun ini.

“Kami hanya bisa pasrah, yang terpenting kami sudah ada niat haji dan memenuhi segala persyaratannya. Perihal ada penundaan itu diluar kuasa kami. Husnudzon saja, Allah pasti punya rencananya yang lebih baik. Jadi harus ikhlas,” tambahnya.

Kepala Kemenag Kendal Saerozi menjelaskan, di Kendal ada 1.016 JCH  yang rencananya tahun ini akan diberangkatkan. Mereka terdiri dari 945 orang lunas tahap I, 53 orang Lunas tahap II, 14 orang Lunas Cadangan dan Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) sembilan orang.

“Total sebenarnya ada 1.021 orang JCH, tapi ada lima orang ditunda. Jadi semua ada 1.016 JCH. Semua kesiapan sudah ada, mulai dari paspor dan siap untuk didaftarkan visanya. Pakaian ihram dan sebagainya. Tapi ada penundaan lantaran adanya Covid-19, sehingga seluruh JCH dari Indonesia tidak bisa melaksanakan ibadah haji 2020,” ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES