Pendidikan Bencana Nasional Covid-19

Soal Pesantren Di Tengah New Normal, Dindik Jatim Terapkan Empat Strategi

Selasa, 02 Juni 2020 - 19:20 | 34.02k
Ilustrasi santri (FOTO: unair news)
Ilustrasi santri (FOTO: unair news)
FOKUS

Bencana Nasional Covid-19

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Dinas Pendidikan Jawa Timur (Dindik Jatim) membuat empat strategi untuk Pondok Pesantren di Jawa Timur saat penerapan new normal.

Dr. Ir. Wahid Wahyudi, M.T mengatakan empat strategi untuk Pondok Pesantren Jawa Timur tersebut dirancang dengan memperhatikan kekuatan dan kelemahan secara internal dan eksternal yang ada di sektor pendidikan terutama Pondok Pesantren.

“Di Internal kekuatannya yaitu keinginan yang tinggi dari santri untuk kembali, namun kelemahannya yaitu tidak semuanya Pondok Pesantren memiliki prasarana yang sesuai dengan protokol kesehatan,” tutur Wahid Wahyudi, Selasa (2/6/2020).

Adanya kelemahan internal tersebut dikarenakan jumlah santri yang cukup besar sehingga sejumlah Pondok Pesantren sulit untuk menyediakan prasarana kesehatan sesuai dengan jumlah santri yang ada.

Sedangkan, kekuatan di lingkungan eksternal ada pada dukungan yang tinggi para orang tua santri untuk kembali ke Pondok Pesantren.

santri-3.jpg

“Jadi para orang tua sendiri ini pada menghendaki putra putrinya untuk segera kembali ke pesantren. Bahkan kami komunikasi dengan beberapa elemen masyarakat menghendaki putra putrinya tersebut bisa lulus supaya bisa membantu ekonomi keluarga,” jelas Wahid Wahyudi saat Conferensi Pers di Gedung Negara Grahadi, Selasa (2/6/2020).

Lanjutnya, dibalik itu adapun kelemahan yang menjadi ancaman santri jika kembali ke Pondok Pesantren.

“Belum ada penurunan secara signifikan Covid-19 di Jawa Timur ini yang menjadi ancaman buat santri jika mereka balik Pondok Pesantren, terlebih Jawa Timur ini masuk dalam zona merah dan belum ditemukan vaksin,” imbuh Wahid Wahyudi.

Melihat tersebut, Dinas Pendidikan Jawa Timur membentuk empat strategi, pertama yaitu strategi komparatif advance, strategi ini dibuat dengan mempertimbangkan  antara kekuatan dan kelemahan.

“Ini interaksi antara kekuatan dan kelemahan. Dimana strateginya adalah santri kembali ke pondok pesantren dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat,” jelas Wahid Wahyudi.

Strategi yang kedua, yaitu strategi diversifikasi dimana strategi ini merupakan interaksi antara kekuatan dan ancaman serta direkomendasikan untuk santri kembali ke Pondok Pesantren secara bertahap. “Jadi santri bergantian untuk kembali ke pondok pesantren seperti sistem shift,” tambahnya.

Kemudian, strategi yang ketiga adalah interaksi antara kelemahan dan peluang. “Rekomendasinya adalah menunda kembalinya santri sambil menunggu penyiapan sarana dan prasarana di pesantren untuk dapat dilaksanakan protokol kesehatan,” tutur Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur tersebut.

Lanjutnya, strategi yang keempat yaitu difensif yang dibentuk berdasarkan interaksi antara kelemahan dan ancaman. “Dimana rekomendasinya ini adalah penundaan kembalinya santri ke Pondok Pesantren sampai menunggu adanya penurunan Covid-19,” lanjut Wahid Wahyudi.

Kendati demikian, empat strategi tersebut dipertimbangkan berdasarkan kondisi yang ada di tengah pandemi Covid-19. Sehingga Pemerintah saat ini memberikan waktu kepada Pondok Pesantren untuk menyiapkan sarana prasarana yang sesuai dengan protokol kesehatan.

“Banyak yang menyepakati santri masuk pada pertengahan bulan Juni 2020 dan kami menyiapkan waktu untuk Pondok Pesantren untuk menyiapkan sarana prasarana misalnya hand sanitizer, penataan kelas, penyemprotan disinfekstan, dan sebagainya,” jelas Wahid Wahyudi.

Wahid menjelaskan alasan dipilihnya pertengahan bulan juni agar para santri mengisolasi mandiri di rumah sebelum berangkat ke Pondok Pesantren.

“Pertengahan bulan Juni ini agar santri di rumah bisa mengisolasi mandiri dengan berada di rumah dan saat berangkat ke Pesantren diharapkan adanya surat pernyataan dari orang tua bahwa santri tersebut sudah melakukan isolasi 2 minggu di rumah dan berangkat dalam kondisi sehat,” tutur Kepala Dindik Jatim ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES