Ekonomi

Inflasi Mei 2020 Rendah, Kepala BPS Ungkap Sejumlah Faktor

Selasa, 02 Juni 2020 - 18:53 | 27.31k
Gudang beras Bulog Waingapu. (Foto: Dok.Times Indonesia)
Gudang beras Bulog Waingapu. (Foto: Dok.Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kepala BPS (Badan Pusat Statistik) Kecuk Suhariyanto menuturkan inflasi pada Mei 2020 berada pada pada posisi rendah angka 0,07% karena berbagai faktor. Diantaranya yaitu kesiapan pemerintah dalam mengantisipasi permintaan pangan untuk Hari Raya Lebaran.

“Salah satu faktornya pemerintah sudah bersiap jauh-jauh hari sehingga pasokan pangan pada Mei ini relatif terjaga,” ucap Kecuk dalam Konferensi Pers secara virtual pada Selasa (2/6/2020).

Inflasi rendah, menurut Suhariyanto, juga terjadi karna dampak dari pandemi virus corona (Covid-19) yang menyebabkan adanya penurunan permintaan. 

Selain itu, adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) juga turut mempengaruhi aktifitas ekonomi termasuk permintaan akan barang. PSBB mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Sehingga aktivitas belanja masyarakat ikut menurun. 

“Ini yang menyebabkan banyak terjadi penurunan permintaan pada bulan Mei di satu sisi dari sisi supply banyak terjadi perlambatan produksi karena PSBB ahan baku dan memlemahnya permintaan,” ucapnya.

Sementara itu, Guru Besar Ilmu Ekonomi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Muhammad Firdaus juga mengatakan bahwa kondisi ketersediaan pangan pokok nasional secara kumulatif mencukupi meskipun sebarannya belum merata.

Ia juga menegaskan bahwa masing-masing wilayah punya keunggulan dan kapasitas produksi. Yang terpenting, katanya, ketersediaan secara agregat nasional harus mencukupi. Menurutnya, sistem distribusi perlu ditata. Tujuannya adalah mengurangi disparitas harga antar-wilayah.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan RI) Syahrul Yasin Limpo menjamin ketersediaan pangan khususnya 11 komoditas pangan dasar harganya stabil dan stoknya pun aman.

"Makanya saya masih harus turun untuk memberikan dukungan agar petani makin kuat menjaga alur-alur ketersediaan pangan," ujarnya.

Kementerian Pertanian (Kementan RI) melakukan sejumlah upaya untuk menjamin ketersediaan bahan pangan dengan hadirnya Toko Mitra Tani di setiap provinsi. Kementan RI juga melakukan operasi pasar dan distribusi bahan pangan dari daerah yang surplus ke daerah yang mengalami keterbatasan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES