Peristiwa Nasional

Kebijakan New Normal di Desa akan Disesuaikan dengan Budaya Masing-Masing Daerah

Selasa, 02 Juni 2020 - 17:53 | 38.02k
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT RI), Abdul Halim Iskandar saat mengelar konferensi pers virtual di kantornya, Jakarta (foto: Humas Kemendes PDTT)
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT RI), Abdul Halim Iskandar saat mengelar konferensi pers virtual di kantornya, Jakarta (foto: Humas Kemendes PDTT)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT RI), Abdul Halim Iskandar, mendukung pemerintah desa menerapkan kebijakan new normal di desa sesuai budaya masing-masing.

Menurut Gus Menteri, pemerintah akan menghormati kearifan lokal yang ada di desa dengan memasrahkan penerapan new normal kepada pemerintah desa agar bisa disesuaikan.

"Kami memberikan ruang cukup luas kepada desa untuk menerapkan new normal sesuai akar budaya masing-masing," kata Gus Menteri sapaan akrabnya saat mengelar konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa (2/6/2020).

Halim-Iskandar-b.jpg

Selanjutnya, Gus Menteri yang saat ini masih menjabat sebagai Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jatim ini menegaskan, meskipun pemerintah memasrahkan kebijakan penerapan new normal sesuai budaya di setiap desa. Masyarakat tetap akan dibimbing agar sesuai dengan tata cara yang dianjurkan oleh kemenkes RI.

Halim-Iskandar-a.jpg

"Tetapi tetap bersumber dari berbagai protokol yang dikeluarkan kementerian lembaga terkait. Kita berharap pada waktunya nanti situasi kembali seperti sediakala kala. Sekarang kita ikuti dulu new normal ini," imbuhnya.

Gus menjelaskan, apa motivasi pemerintah pusat berani memasrahkan kebijakan penerapan new normal di setiap desa kepada pemerintah desa masing-masing. Kata dia, salah satunya adalah untuk menghormati kearifan lokal yang dimiliki Indonesia selama ini. "Adapun penerapan new normal yang menyesuaikan kepada akar budaya di tingkat desa adalah untuk menjaga kearifan lokal. Jadi kearifan lokal tetap ada," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES